Begini Perjuangan Nasyiah Gunakan Hak Suaranya Pakai Tab, Liputan Sayyidah Nuriyah
PWMU.CO – Proses pemilihan 33 Calon Tetap Anggota Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur periode 2022-2026 secara e-voting pada Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) Ke-3 NA berlangsung selama pukul 21.20-00.20 WIB, Jumat (5/5/2023).
Masing-masing peserta diharuskan memilih 33 nama. Setelah peserta scan barcode yang dia terima pakai tab yang ada, muncullah 41 foto Calon Sementara Anggota PWNA Jatim. Peserta bisa memilih dengan klik salah satu foto. Setelah muncul ‘sukses’, peserta klik oke dan lanjut scroll lagi untuk memilih yang lain. Begitu seterusnya sampai memilih 33 kandidat.
Arfida Triagustin, salah satu pendamping Tim Panlih dari IMM Gresik, mengatakan dari kesempatan itu dia bisa mendapatkan pengalaman berharga. “Jadi tahu buat bekal pemilihan di IMM nanti,” ujarnya.
Fida, sapaan akrabnya, beberapa kali bersabar saat mendampingi peserta yang tak sabar memilih sebanyak 33 foto. Pasalnya, tidak ada tanda tertentu bagi foto yang telah dipilih. Peserta harus mengingat sendiri foto mana yang sudah dipilih. Terlebih, ketika peserta berbekal catatan nomor urut pilihannya di telapak tangan, mereka cenderung mengeluh karena tidak ada tampilan nomor urut di layar.
Koordinator IT SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Shofan Hariyanto MPd menanggapi dengan tenang. “Model dan sistem berbeda antara satu dengan yang lain,” ujarnya di sela proses pemilihan Calon Tetap Anggita Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur periode 2022-2026.
Sistem pemilihan dalam Musykerwil Ke-3 maupun Musywil Ke-12 ini menerapkan e-voting online. Shofan menegaskan salah satu keunggulannya yaitu bisa menunjukkan hasil real time.
Kelebihan lain dari sistem ini, lanjutnya, sebenarnya bisa diakses di mana pun. Namun untuk menjaga sistem keamanan, pihaknya membatasi akses dengan perangkat yang ada di sana (berupa tab) dan blok IP dari jaringan UMG. “Jadi tidak semua bisa mengakses. Itu bagian sistem manajemen security,” ungkapnya.
Ini berarti meski sama-sama terhubung internet, yang bisa mengakses ke tautan itu cuma pengguna tab yang telah timnya sediakan. “Kalau iseng-iseng scan barcode yang terjatuh pakai HP sendiri ya tidak bisa akses, akan terblokir,” contohnya.
Terkait tampilan di layar tab yang sebatas menampilkan foto peserta tanpa nomor urut, Shofan menekankan, tampilan di tab dan laptop memang berbeda. Dia mengakui, “Sebenarnya rekomendasi di laptop.” Namun hal ini tak menjadi alasan proses pemilihan menjadi lebih lama.
Menurut Shofan, secara umum yang bikin proses pemilihan berlangsung lama itu karena setiap orang memilih 33 nama sesuai instruksi panlih. “Itu konsekuensi yang harus dilalui teman-teman,” imbuhnya.
Untuk melayani 150 peserta Musykerwil menggunakan hak pilihnya, tim IT menyediakan 30 tab. Dia memperkirakan waktu yang dibutuhkan 1 pemilih ialah 5 menit.
“Semakin lama peserta scroll, maka waktu yang dibutuhkan lebih lama, bisa sampai 15 menit. Kalau peserta bawa buku profil atau catatan, 5 menit selesai,” imbuhnya.
Dia juga mengungkap keterlibatan timnya di perhelatan akbar ini berawal dari Panlih PWNA meminta timnya untuk membantu di e-voting. “Berempat tim IT dari SDMM,” terangnya, termasuk dirinya sendiri.
Untuk proses pemilihan dua hari ini, tim Shofan hampir tidak ada persiapan khusus. “Sistem kita sebenarnya sudah tersedia. Sudah biasa dipake anak-anak di SDMM,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni