PWMU.CO– Muktamar PII (Pelajar Islam Indonesia) berlangsung di Embarkasi Haji Batakan Balikpapan Kalimantan Timur mulai Jumat (5/5/2023).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam sambutannya mengatakan, beda pemimpin yang sudah matang sejak pelajar dibandingkan dengan pemimpin dadakan. PII harus senantiasa mencetak kader yang militan.
Menurutnya, ada lima hal yang harus dibangun oleh PII kepada setiap kader. Yaitu kemampuan berpikir, kreativitas, communication skills, collaboration dan confidence (percaya diri).
Dia menuturkan, Pelajar Islam Indonesia (PII) adalah orang Islam sejati tapi juga nasionalisme sejati. Keduanya harus berimbang, tidak boleh lebih berat salah satu, ini yang harus ditanamkan.
Muktamar Nasional (Muknas) ke-32, Pelajar Islam Indonesia (PII) juga dihadiri Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, dan Asisten I Sekkota Balikpapan Zulkifli.
Muhadjir Effendy mengatakan sebagai alumni PII, dia bangga menjadi seorang PII, tempat belajar keislaman dan juga pentingnya ke Indonesiaan.
Dia berpesan kepada pelajar yang hadir untuk kenalkan lebih luas PII kepada para pelajar lainnya. Kepada pengurus, dia meminta agar di tingkat daerah atau komisariat kalau bisa diisi oleh anak SMA.
”Ketua umumnya boleh alumni perguruan tinggi, tapi upayakan pengurus daerah misalkan komisariat itu kalau bisa dari SMA. Waktunya memang sangat pendek, tapi bagi mereka itu sangat berarti,” harapnya.
Menurut Muhadjir Effendy, PII adalah tempat persemaian kader yang paling bagus yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Karena PII memiliki dasar independen.
”Dengan independen, kemandirian, kedewasaan, serta percaya diri akan mudah terbentuk. Saya rasa itu harus menjadi watak dasar seorang PII, dan siap menjadi kader umat juga sekaligus kader bangsa,” ucapnya.
Sementara Ketua Umum PII Jatim Chamid yang menjadi peserta utusan Muktamar PII mengatakan, organisasi ini harus lebih terbuka. ”PII dalam menjalankan lima pesan Pak Muhadjir tadi harus lebih terbuka, tidak eksklusif, agar kebermanfaatan bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat pelajar,” katanya.
Perhelatan Muktamar PII yang digelar setiap tiga tahun sekali ini berlangsung hingga 9 Mei. Acaranya mulai peluncuran buku Memilih Indonesia hingga orasi kebangsaan yang bertemakan Transformasi Gerakan Pelajar, Menuju Indonesia Emas 2024.
PII berdiri pada Ahad, 4 Mei 1947 M/ 12 Jumadil Tsani 1366 H di Yogyakarta. Tokoh pendiri Joesdi Ghazali. Saat ini Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PII, Rafani Tuahuns.
Penulis M Anwar Djaelani Editor Sugeng Purwanto