PWMU.CO – Mencetak kader Muhammadiyah yang militan dengan ideologi yang kuat bukanlah perkara yang mudah. Karenanya, satu kewajiban bagi Persyarikatan untuk secara istiqomah melakukan proses kaderisasi. Demikian ungkap Fauzi saat pembukaan Baitul Arqom yang diadakan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPK PDM) Kabupaten Probolinggo.
”Mempersiapkan kader sebagai calon penerus Persyarikatan merupakan satu keharusan. Dengan begitu, keberadaan dari Persyarikatan akan terus dan tetap berlangsung. Sehingga kiprah Persyarikatan juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” ujar Ketua PDM Kabupaten Probolinggo di Masjid Nurul Anwar Pendil, Cabang Muhammadiyah Pendil Kecamatan Banyuanyar, Ahad (23/4) lalu.
(Baca: Baitul Arqom untuk Cerahkan Warga Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo dan Aisyiyah Trenggalek Teguhkan Ideologi Kader dengan Baitul Arqom)
Fauzi pun berharap agar Baitul Arqom kali ini dapat memantapkan dan memajukan langkah-langkah Persyarikatan di Kabupaten Probolinggo. ”Semoga dengan ini dapat mencetak kader-kader baru yang militan dan tangguh dengan visi dakwah yang kuat untuk dapat menghadapi tantangan dakwah Muhammadiyah di masa depan,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Majelis MPK PWM Jawa Timur Dr Latipun mengatakan Baitul Arqom harus dijadikan agenda tetap oleh MPK di setiap tingkatan. Karena Baitul Arqom merupakan salah satu kegiatan untuk menemukan dan mencetak kader-kader Muhammadiyah yang militan, serta peduli terhadap perkembangan syiar dakwah Persyarikatan.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menambahkan bahwa kondisi dari PDM Kabupaten Probolinggo hampir sama dengan PDM Kabupaten Lumajang. Yakni, minimnya kader yang militan untuk dapat mengembangkan Persyarikatan. ”Di sini, ada yang bersedia ditulis namanya untuk menjadi pimpinan di tingkat ranting maupun cabang sudah merupakan suatu keuntungan,” sindirnya.(adam malik/aan)