Zulhas: Saya Tidak Bercita-cita Jadi Menteri, tapi Presiden Meminta. Liputan Slamet Hariadi, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dr (HC) H Zulkifli Hasan SE MM, mengaku tidak bercita-cita untuk menjadi Menteri, tapi Presiden Jokowi memintanya menjadi Menteri Perdagangan.
Hal itu dia sampaikan dalam Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-12 Aisyiyah Lamongan yang digelar di Aula Budi Utomo Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Sabtu (6/5/2023).
Mengawali sambutan di hadapan Ibu-ibu Aisyiyah Lamongan, Zulhas -sapaan akrabnya- mengajak agar sebagai bangsa Indonesia, kita selalu bersyukur.
“Terlepas dari kekurangan dan kelebihan, hal itu mesti kita syukuri. Bisa berkumpul seperti ini karena kerja semua orang, kita berhasil pulih dari pandemi Covid-19, meskipun belum sempurna,” katanya.
Dia mengatakan, selama dua tahun, kita tidak bisa kumpul-kumpul. Sekolah tutup, restoran tutup, warung tutup, masjid tutup, semua tutup.
“Ini nikmat Allah yang luar biasa, kita bisa berkumpul. Semua itu karena ada kerja. Kerjanya semua dokter, Bupati, Wakil Bupati, Gubernur, para Menteri, Presiden. Kerja sama, kolaborasi sehingga kita bisa berhasil mengatasi Covid-19,” ucapnya.
Zulkifli menambahkan, situasi saat itu tidak gampang, karena rumah sakit tidak cukup, obat tidak ada, peralatan tidak cukup, tapi karena bersama-sama, alhamdulillah kita bisa berhasil.
Dia menambahkan, saat ini akses transportasi dan perjalanan juga lebih mudah. “Kalau dari Jakarta ke Surabaya tujuh jam, kalau dari Jakarta ke Semarang empat jam, dari Solo jam setengah 10, saya masih bisa shalat Jumat di Surabaya lewat darat. Karena Jakarta jalannya tembus Surabaya. Tentu itu fakta,” ujarnya.
Ditunjuk Menjadi Menteri Perdagangan
Terkait dengan ditunjuknya sebagai Menteri, Zulhas menceritakan, saat itu Presiden Jokowi meminta dirinya menjadi Menteri Perdagangan, karena pada waktu Natal, harga-harga naik tak terkendali.
“Tahun baru juga begitu, puncaknya pada lebaran Tahun 2022, (harga) terus naik sampai bulan Juni tidak selesai-selesai,” kata Ketua MPR RI Tahun 2014-2019 ini.
Akhirnya, Presiden pun meminta Zulhas untuk menjadi Menteri Perdagangan. “Bismillah, berjalan dua sampai tiga pekan akhirnya harga-harga barang kebutuhan pokok bisa kembali normal, bahkan ada yang turun. Kemarin Natal, tahun baru dan lebaran tidak ada ibu-ibu yang demo, Alhamdulillah lancar,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta Musyda.
Dia juga menjelaskan, ekspor kita pada Tahun 2022 surplus 900 triliun. Inflasi kita 5,5 tapi ekonomi kita tumbuh 5,3 persen.
“Di negara maju, inflasi di atas 10 persen, Turkiye itu 8 persen. Oleh karena itu, ibu-ibu daya belinya walaupun tidak meningkat, tapi tetap stabil. Memang naik 5 persen tetapi dengan program pemerintah, pendapatannya juga naik 6 sampai 7 persen. Jadi masih mempunyai kemampuan daya beli,” imbuhnya.
Dia menuturkan, sebagai kader Muhammadiyah, kalau tidak berhasil maka akan malu. “Karena waktu mau diangkat sebagai Menteri, Pak Jokowi itu bilang, kalau kader-kader Muhammadiyah itu, perdagangannya pasti pinter,” kata Zulhas.
Berkat Kerjasama Semua
Dia juga mengatakan, berkat doa dan dukungan dari ibu-ibu Aisyiyah maupun bapak-bapak Muhammadiyah, alhamdulillah sampai hari ini berhasil. “Apakah kita hebat? Ndak. Itu semua karena kerja sama kita semua, saya cuma mengkoordinir,” ucapnya.
Kalau harga-harga naik, dia mengaku akan langsung menelpon Satgas. “Surabaya saya telpon satgasnya, lalu satgasnya ngecek grosir-grosir, kalau barangnya numpuk, segera dikirim, lalu harga turun,” paparnya.
Menteri Kehutanan Tahun 2004-2009 ini mengaku meminta ke Mendagri setiap Hari Senin untuk rapat bersama Bupati-bupati yang inflasinya naik.
“Bupati tidak boleh ke luar negeri jalan-jalan. Jadi kalau inflasi tinggi, anggaran ndak akan dinaikkan, ke luar negeri tidak boleh, juga aparat dan yang lain-lain,” tandasnya.
Usai memberikan sambutan, Zulkifli Hasan memberikan hadiah umrah untuk tiga orang dan memberikan sumbangan uang 50 juta untuk kegiatan Musyda. (*)