Kamping Padang Bulan Pembelajaran Keren PAUD Bahari Aisyiyah 19 Surabaya, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Muhammad Syaifudin Zuhri
PWMU.CO – Sehari sebelum terjadinya Gerhana Bulan Penumbra, saya berkesempatan mengikuti kamping kreatif ala siswa-siswa imut TK Aisyiyah 19 Surabaya pada Kamis (4/5/2023) sore hingga Jumat (5/5/2023) pagi.
Acara yang bertajuk Kamping Padang Bulan ini diikuti 200 peserta terdiri atas siswa dan bundanya dari kelas Kelompok Bermain (KB). Terdiri 16 anak, siswa TK kelas A sebanyak 38 anak, siswa TK kelas B ada 37 anak.
Didampingi delapan guru, dan perwakilan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sukolilo, Kecamatan Bulak, Surabaya sebanyak 13 orang, yang dipantau langsung ketua dan sektretaris Didasmen Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Bulak Surabaya.
“Kamping Padang Bulan ini yang ketiga, sempat vakum saat pandemi kini kami adakan lagi. Bedanya, kalo sebelumnya pelaksana camping dibantu mas-mas PRM Sukolilo. Kali ini dibantu ibu-ibu PRA Sukolilo,” terang kepala TK Aisyiyah 19 Surabaya sekaligus kepala KB Aisyiyah 33 Surabaya Santi Kumala Sari SPd.
Dia menuturkan, Kamping Padang Bulan kali ini lebih seru dan heboh, karena hampir 80 persen diikuti para ibu. Dari, oleh, dan untuk emak-emak, yakni dari bunda siswa, ibu guru dan ibu-ibu Aisyiyah.
“Kegiatan kamping merupakan puncak tema pembelajaran tentang bulan purnama. Kurikulum kami di PAUD berkarakter bahari bersifat sentra dan pingin mengangkat kearifan lokal masyarakat pesisir pantai Timur Surabaya, di Sukolilo, Kenjeran, Bulak, dll,” ungkapnya.
Salah satu kearifan lokal warga pesisir Sukolilo Bulak yakni bermain di tepi pantai saat bulan purnama. Tradisi inilah yang ingin kami kenalkan pada siswa kami, agar lestari.
Kamping Bulan Purnama
Dalam sambutanya saat membuka acara Kamping Bulan Purnama, Ketua PCA Bulak Surabaya, Bunda Mulyana mengharapkan seluruh wali murid untuk turut aktif dalam kegiatan malam ini karena ada kegiatan yang melibatkan orang tua (bunda).
Dia berharap para bunda melepaskan anaknya untuk mandiri semalam ini, dari sore hingga pagi esok.
“Seperti tradisi di sini, saat bulan purnama yang bermain bukan saja anak-anak, tapi segala umur bisa saling bergembira. Di camping ini disediakan 13 pos berisi berbagai permainan tradisional untuk siswa dan bunda. Ayo bunda kita bermain bersama dipandu ibu-ibu PRA Sukolilo,” ajak sesepuh warga Sukolilo Bulak Surabaya ini.
Berikut pembagian pos dan permainan tradisional yang disediakan, antara lain pos 1 Dam-daman, Tiga dara, Tiga jadi. Pos 2 Dakon. Pos 3 Bekel. Pos 4 Pet Jerempet. Pos 5 Tong-Tong Doremi. Pos 6 Popogem. Pos 7 Lompat tali. Pos 8 Tak Lonteng. Pos 9 Klompen. Pos 10 Domikado. Pos 11 Engkle. Pos 12 Wak Kowak. Pos 13 Holahop.
Dia menyempaikan, setiap Pos akan dipandu satu bunda dari PRA Sukolilo Bulak. Setelah puas bermain dan bercengkrama di depan api unggun maka tepat pukul 22.00 para bunda diharap meninggalkan lokasi camping dan merelakan anaknya untuk tidur di tenda ditemani guru.
“Dengan mengikuti kegiatan camping padang bulan secara utuh insyaallah sangat bermanfaat dan pasti dikenang anak-anak sampai kapan pun. Malam ini relakan anak-anak bunda tidur di tenda bersama teman-temannya dan ibu guru. Jangan khawatir kawasan ini steriil dijaga ketat bapak-bapak Kokam,” tegasnya.
Karakter Bahari
Berikutnya, bunda Mulyana membaca basmallah, sebagai tanda dimulainya acara Kamping Padang Bulan PAUD berkarakter bahari pada kamis (4/5/2023) tepat pukul 16.30. Kemudian dilanjutnya lomba yel-yel antarkelas oleh siswa, wali murid dan wali kelas yang diikuti TK A ada 3 kelas, TK B ada 2 kelas dan KB ada 1 kelas.
Selesai tampilnya seluruh kelas dengan aneka kreasi yel-yel, kostum dan alat musiknya. Acara dilanjutkan sesi ishoma, khusus siswa dikarantina di sekolah untuk mengikuti shalat Magrib berjamaah, makan bersama, bernyanyi bersama lagu anak dan game yang berakhir hingga shalat Isya berjamaah.
Sedang wali murid bebas ishoma di rumah atau di sekitar kompleks sekolah yang berlokasi di Jalan Sukolilo No 104 Bulak Surabaya. Karena pukul 19.00 wali murid wajib mengikuti permainan tradisional di 13 pos dan bernyanyi dan bersenda gurau di depan api unggun di tepi pantai dan di bawah sinar bulan purnama.
Di tengah-tengah acara api unggun ada tiga wali murid yang bersedia maju untuk memberikan kesan dan pesan pada acara camping bulan purnama. Ketiganya kompak sangat puas dan senang mengikuti kegiatan ini. Bagi mereka momen tersebut sangat berkesan layaknya quality time.
Tepat pukul 22.00 seluruh wali murid pulang dan akan menjemput anaknya esok pagi pukul 07.00.
Ada kejadian menarik, ketika siswa KB yang harusnya pulang dan tidak dilibatkan untuk menginap tidur di tenda. Tenyata ada seorang anak yang tidak pingin pulang dan ngotot ingin kamping di sekolah. Akhirnya, pihak sekolah mengizinkan, namun dengan syarat sang bunda pun ikut tidur di tenda. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.