PWMU.CO– Logo Musycab ke-21 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngawi berupa kura-kura atau bulus yang menjadi simbol tahan banting.
Ketua Panitia Musyawarah Cabang ke-21 PCM Ngawi, M. Imam Syamsudin, menjelaskan, logo Musycab tahun ini menggunakan binatang kura-kura dengan siluet matahari sebagai latarnya.
“Kura-kura atau bulus adalah binatang khas Ngawi di Desa Tawun. Binatang ini mampu hidup ratusan tahun dan bisa melintasi samudra,” katanya.
Makna logo Musycab itu, sambung dia, sesuai dengan semangat Muhammadiyah yang memiliki keuletan dan keberanian untuk menghadapi tantangan dalam mengemban amanah dakwah.
Dia mengatakan, Musyawarah Cabang ke-21 Muhammadiyah Ngawi dilaksanakan Ahad, 23 Syawal 1444 hijriyah atau 14 Mei 2023 bertempat di aula SD Muhammadiyah 1 Ngawi. Temanya Menggembirakan Ngawi Ramah, Membumikan Islam Berkemajuan.
Ketua PCM Ngawi, Arif Rachman MPd menyampaikan, Musycab ini diikuti oleh 87 anggota dari Pimpinan Cabang, pimpinan dan tiga orang anggota PRM, dan dua orang utusan Ortom tingkat cabang.
“Kami berharap, dengan Musycab ini dapat memperkuat tali silaturahmi antar anggota Muhammadiyah di Kecamatan Ngawi. Kami juga ingin membahas berbagai program kerja dan strategi yang akan dilaksanakan dalam satu periode ke depan,” ujar Arif.
Ketua Panitia Musycab Imam Syamsudin menambahkan agenda Musycab seperti rapat pleno, penyampaian laporan pertanggungjawaban, presentasi program kerja, dan pemilihan anggota PCM periode 2022-2027.
“Kami berharap acara Musycab ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan program kerja yang bermanfaat untuk Muhammadiyah dan masyarakat Kecamatan Ngawi,” tuturnya.
Seperti makna logo Musycab, Syamsudin mengatakan, dengan musyawarah cabang ini diharapkan PCM Ngawi dapat terus berjalan dengan baik dalam mengemban amanahnya dalam membumikan Islam berkemajuan dengan gembira di bumi Ngawi yang ramah.
Penulis Imam Syamsudin Editor Sugeng Purwanto
Penulis Eli Syarifah Editor Sugeng Purwanto