Sosok Energik Ini Pelopori Nobar Film Buya Hamka di PCM Wonocolo, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Basirun
PWMU.CO – Di balik sukses nonton bareng (Nobar) film Buya Hamka Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonocolo Surabaya Jawa Timur tidak lepas semangat dari sosok ibu energik aktivis Aisyiyah, Kalina Maisari.
Awalnya, Kalina Maisari hanya mendengar ada film Buya Hamka yang lagi viral. Rasa ingin segera menonton sangat mengganggu pikiranya. Pada suatu kesempatan dia jalan-jalan ke Cinema XXI Royal untuk mencari informasi film tokoh idolanya.
Sesampai di lantai 3 gedung itu, dia mengamati thriller film yang lagi tayang hari itu. Ternyata benar satu di antaraya adalah film Buya Hamka.
Penasaran semakin menjadi. Setelah menonton thriller dia tidak ingin menonton sendiri. Tebersit di angan-angan ingin mengajak warga Muhammadiyah yang ada di lingkungannya, kawasan Wonocolo Surabaya.
Sebelum dia meninggalkan Cinema XXI Royal, dia menyempatkan mencari informasi harga tiket dan kapasitas gedung.
Keinginan Nobar disampaikan kepada salah seorang jamaah Masjid Fastabiqul Khairat. Ternyata mendapat respon luar biasa. Berlanjut gethok tular, dari mulut ke mulut informasi nonton bareng menyebar hampir menyeluruh ke jamaah masjid yang mayoritas juga warga dan simpatisan Muhammadiyah.
“Ternyata mereka juga mempunyai keinginan yang sama,” ujar pengurus Komite SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya ini.
Panitia Nobar Sekolah
Sebelumnya, Kalina Maisari mendapat informasi dari SD Musix Surabaya juga akan nonton bareng. Maka dia mencari info dari panitia Nobar sekolah anaknya. Setelah mendapat informasi yang semula akan Nobar di Cinema 21 Royal beralih ke Culture Great Vitale (CGV) Maspion Square Margorejo.
“Di samping dekat rumah, harga tiket juga lebih ekonomis,” ungkap ibu dua anak itu.
Setelah menemui Feri Setiawan, Cinema Manager CGV, sepakat booking studio berkapasitas 100 karena peserta hanya 70 orang, dengan waktu Nobar disepakati Rabu (3/5/2023) pukul 19.00.
Infomasi Nobar yang semula hanya diikuti jamaah masjid, ternyata Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Cabang Wonocolo juga ikut gabung, sehingga peserta membeludak.
“Terpaksa saya batalkan cinema yang sudah saya booking, ganti yang berkapasitas 207. Itupun tidak ada kursi yang tersisa,” ceritanya.
Bakda shalat Magrib, peserta sudah berkumpul di masjid. Penggemar Buya Hamka sudah siap berangkat menuju lokasi. Karena dekat cukup dijangkau dengan jalan kaki. Sekalipun begitu panitia tetap berjaga-jaga, ambulans berlabel Lazismu milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wonocolo ikut nongkrong di areal parkir Maspion Square tidak jauh dari pintu masuk mall.
Poster ucapan selamat datang kepada warga Muhammadiyah Wonocolo terpampang di layar lebar. Peserta Nobar merasa menjadi tamu kehormatan, mereka menuju kursi sesuai dengan keinginannya.
Sebelum film Buya Hamka dimulai ada acara sambutan sebentar dengan menyanyikan lagu Sang Surya dan Mars Aisyiyah.
“Kami sampaikan terima kasih kepada pihak Managemen CGV yang telah memfasilitasi warga Muhammadiyah Wonocolo dan terima kasih pula atas antusias dan semangat kebersamaannya dalam menjiwai semangat perjuangan Buya Mamka,” kata Sekretaris PCM Wonocolo Surabaya Nurul Huda
Penonton sangat menikmati alur cerita. Bahkan ada tepuk tangan untuk Buya Hamka ketika akan menerima hadiah mobil dari Gubernur Jepang yang telah menyatakan kalah dengan sekutu. Selama dua jam mereka terhipnotis larut dalam kisah. Ketika adegan rakyat Indonesia merayakan kemerdekaan tiba-tiba lampu menyala.
“Saya sangat puas degan cerita film ini, pasti saya akan nonton lagi untuk volume 2 dan 3,” ujar Umaiyyah seorang ibu yang tidak sabar menunggu cerita sabungnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif Editor Sugeng Purwanto