SMAM 4 Sidayu Gelar Geoaksi Pelestarian Budaya, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Chilmiyati
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 4 Sidayu Gresik, Jawa Timur mengawali semester Genap 2022/2023 dengan mengadakan kegiatan Geoaksi Pelestarian Budaya, Selasa (9/5/2023).
Guru Geografi Eny Humaidah SPd menjelaskan dengan kegiatan ini dilakukan agar anak-anak mengenal keragaman suku bangsa yang ada di seluruh dunia, khususnya keragaman budaya Indonesia.
“Keragaman budaya memiliki banyak unsur termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, makanan, bangunan, dan karya seni.”
Sedangkan persebaran keragaman budaya Indonesia masing-masing wilayah memiliki keunikan dan karakteristik sendiri.
“Ada beberapa suku dan kebudayaan besar di Indonesia, antara lain: budaya Batak, budaya Minangkabau, budaya Sunda, budaya Jawa, budaya Bali, budaya Dayak, budaya Bugis-Makasar, budaya Papua,” jelasnya.
Kegiatan Geoaksi
Eny Humaidah menjelaskan pada kegiatan kali ini, siswa kelas XI IPS mengangkat tema keragaman budaya berupa makanan dan minuman dengan pakaian adat suku kelompok.
“Siswa dibagi menjadi 6 suku kelompok dari 24 anak.”
Setiap suku kelompok beranggotakan 4 peserta. Antara lain suku Jawa dengan menunya nasi pecel dan es dawet, Kalimantan menunya nasi kuning dan es tebu, Papua menunya papeda kuah ikan dan es kelapa muda, Sulawesi menunya sop konro dan es pisang ijo, Bali menunya sate lilit dan es kuwet, Sumatera menunya lontong sayur dan es jagung.
Kegiatan dimulai pagi hari, dari pukul 07.30-11.00 WIB. Tim penilai siap untuk memberikan penilaian. Adapun, yang menjadi tim penilai ada 3 guru dari sekolah. Sebelum presentasi, setiap suku berdasarkan kelompok menyampaikan yel yel terlebih dahulu.
Selanjutnya, sambungnya, mereka menjelaskan tentang makanan dan minuman khas daerah masing-masing. Mereka pun tampak senang dan antusias menjawab pertanyaan dari para juri.
Siswi kelas XI IPS Farah Diana mengatakan dengan kegiatan geoaksi ini sangat seru dan menyenangkan. Mereka bisa memperkenalkan makanan dan minuman dari berbagai daerah. Dapat menambah wawasan atau pengetahuan juga.
“Dalam artian tidak hanya teori saja, melainkan bisa praktik langsung. Meskipun dalam praktiknya mereka harus berlelah-lelah untuk menyiapkan semuanya. Namun, bisa mempererat persahabatan juga ketika bekerja kelompok,” ungkapnya.
Dia berharap dengan kegiatan ini siswa dapat mempelajari keragaman budaya di Indonesia. Bisa semakin mengenal dan menghargai banyak budaya dari daerah lain. Budaya dari daerah satu dengan daerah lain bisa saling melengkapi.
“Mengingat keragaman budaya memiliki arti penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Artinya, seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan adanya keragaman tradisi maka bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan,” pesannya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.