MIM Sapro Diklat Fotografi di Bromo, liputan kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo Ifandi Septa Adi.
PWMU.CO – MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo (MIM Sapro) Jawa Timur menggelar Diklat Jurnalistik 2 di Sukapura Kabupaten Probolinggo, Rabu-Kamis (10-11/5/2023).
Tepat pada pukul 06.30 WIB siswa MIM Sapro dari kelas III hingga kelas V yang terdaftar mengikuti diklat jurnalistik ke-2 berangkat menuju Aworjiwa Cafe Bromo dan Grand Whiz Hotel.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh tim majalah MegYzine ini diikuti kurang lebih 76 anak terbagi menjadi dua sesi. Yaitu sesi hari Rabu dan sesi hari Kamis.
Kepala MIM Sapro Hanafi MPd menyampaikan, dengan adanya kerjasama seperti ini dapat membuat murid-murid semangat mempelajari fotografi.
“Mereka bisa menanyakan apapun yang berkatian dengan fotografi dan jurnalistik kepada yang lebih berpengalaman. Saya harap nantinya salah satu dari kalian semua bisa menjadi seorang jurnalis atau seorang fotografer,” pesannya.
Sementara itu fotografer Radar Bromo yang menjadi pemateri Zainal Arifin mengungkapkan, saat ini kamera banyak berkembang. Cara mengambil fotopun masih banyak yang salah kaprah, tidak memperhatikan dasar-dasar fotografi yang baik.
“Saya akan mengajarkan beberapa trik penting, yang bahkan anak-anak sekalipun bisa mahir meskipun menggunakan handphone sekalipun,” ujarnya.
“Selain itu, kamera profesional bukan kamera asal jepret. Berbeda dengan ponsel yang terkesan instan. Perlu memahami tentang ISO, speed, diafragma dan yang lainnya,” imbuhnya.
Dengan jumlah 38 siswa diharapkan mampu mempraktikkan cara berfoto yang baik. “Tentu dengan mengikuti kaidah-kaidah fotografi yang meningkatkan logika berpikir dan konteks yang menyenangkan dan unik,” ungkapnya.
Speed dan Flash
Salah satu siswa kelas V-Haitsam Altafiras Regan mengajukan pertanyaan apa gunanya tombol speed pada kamera DSLR.
“Gunanya sebagai pengaturan keluar masuknya cahaya. Apabila speed diatur lebih cepat maka akan menghasilkan foto pencahayaan baik juga,” jawab Zainal.
Salah satu pengajar di MIM Sapro Ifandi Septa Adi juga bertanya kapan flash dari kamera itu bisa digunakan.
“Saat kapanpun masih memungkinan flash digunakan untuk saat kondisi gelap dan kondisi pencahayaan kurang juga bisa digunakan,” jelasnya.
“Sedangkan teknik foto strobist merupakan sebuah teknik pengambilan foto yang melibatkan penggunaan flash eksternal atau flash yang berasal dari bukan kamera aslinya. Teknik ini nantinya menggunakan kendali dari inframerah untuk mengoperasikan lampunya sesuai kebutuhan,” tambahnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.