Kepala SD/MI Muhammadiyah Brondong Studi Banding di SD Mumtaz. Liputan Arif Yuli Purwanto, Kontributor PWMU.CO Kabupaten Sidoarjo
PWMU.CO – Sebanyak 17 Kepala SD/MI Muhammadiyah Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan studi banding di SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman Sidoarjo (SD Mumtaz), Rabu (10/05/2023).
Mereka didampingi Ketua PCM, Sekretaris PCM, Bendahara PCM serta Majelis Dikdasmen PCM Brondong Lamongan. Rombongan terdiri dari 30 orang yang terdiri 1 Kepala SDM dan 16 Kepala MIM Brondong.
Kedatangan peserta studi banding disambut Wakil Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang, Gawat Noor Hadiyanto MPd dan Drs Nur Effendie, beserta para Pimpinan SD Mumtaz.
Kepala SD Muhammadiyah 2 Taman Fatchul Mubarok SThI MPd menyampaikan, SD Mumtaz berdiri sejak 1953 hingga sekarang alhamdulillah masih dipercaya masyarakat sebagai salah satu sekolah favorit dan sekolah terbaik di Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya bagian selatan.
“Sekolah kami saat ini mempunyai 1.127 siswa yang terdiri dari 42 rombel (rombongan belajar). Jumlah guru dan karyawan kami adalah 165 tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,” jelasnya.
Dia mengatakan, SD Mumtaz merupakan sekolah multi talenta. Guru-guru mendidik, mengembangkan minat, dan bakat anak anak dalam kelas talent. “Alhamdulillah saat ini ada 32 jenis talent yang kami kembangkan,” paparnya.
Fatchul berharap, semoga kegiatan studi banding pada hari ini dapat menjadi ajang untuk saling belajar bersama-sama, guna mengembangkan sekolah.
“Tentunya pasti nanti kami dari SD Mumtaz juga berharap dapat belajar banyak dari AUM Pendidikan di Brondong Lamongan,” ucapnya.
Ajang Sharing antar Lembaga
Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PCM Sepanjang, Gawat Noor Hadiyanto MPd menyampaikan, studi banding merupakan sarana untuk sharing antar lembaga pendidikan.
“Studi banding dapat dijadikan sarana belajar bersama-sama dengan SD Mumtaz perihal pengembangan manajemen sekolah, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), serta sukses marketing PPDB Sekolah,” katanya.
Dia berharap, semoga bapak-ibu guru dan Pimpinan AUM Brondong Lamongan dapat mengadaptasi dan mengadopsi semua yang ada di SD Mumtaz guna diterapkan di sekolah.
“Tentunya dalam mengadaptasi dan mengadopsi dapat disesuaikan dengan kondisi, lingkungan, dan kultur sekolah yang ada di Lamongan. Karena kondisi, lingkungan, dan geografi setiap sekolah berbeda. Selamat saling sharing, bertukar pikiran, dan belajar bersama-sama guna pengembangan sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PCM Brondong Drs Nasikin menyampaikan, tujuan mereka datang dan belajar di SD Mumtaz untuk studi tiru, bukan untuk studi banding.
“Karena tidak enak kalau dibandingke atau dibandingkan,” ucapnya sambil tersenyum yang langsung disambut tawa seluruh hadirin di aula SD Mumtaz.
“Kami perhatikan, dari mulai masuk tadi, mulai dari gedungnya, fasilitasnya, sangat berbeda dengan sekolah kami yang ada di Brondong,” kata Nasikin.
Oleh sebab itu, dia menyebut kegiatan ini untuk studi tiru bukan studi banding. “Dengan demikian nantinya akan banyak yang bisa kami tiru dari SD Mumtaz dalam mengembangkan manajemen sekolah, mengembangkan SDM, dan kiat sukses PPDB,” terangnya.
Nasikin mengaku mendapat kabar bahwa PPDB di SD Mumtaz tahun ini, pada bulan Februari 2023 yang lalu, pagu siswa sudah terpenuhi di tahun ajaran 2023-2024.
“Dan sekarang kabarnya sudah banyak yang mendaftar inden calon siswa baru di tahun ajaran 2024-2025. Semoga sekolah kami di Brondong dapat meniru SD Mumtaz,” harapnya.
Tiga Pilar Utama Sekolah
Materi studi banding disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 1 Taman, Rahadian Arif Rahman SS MAP. Dia mengatakan, SD Mumtaz dapat berkembang seperti ini tidak ujug-ujug atau datang tiba tiba, tetapi perlu kerja keras, perlu perencanaan yang matang dan maksimal.
“Sekolah kami mempunyai tiga pilar utama yaitu Islami, Bertalenta, dan Berprestasi. Tiga pilar tersebut menjadi visi SD Mumtaz dan visi tersebut telah mendarah daging, telah terpatri pada bapak/ibu guru, karyawan, dan siswa siswi,” ucapnya.
Bahkan, menurutnya, visi tersebut tidak hanya dihafal, tetapi telah dituangkan bersama-sama dalam program sekolah. “Dan program tersebut kita jalankan bersama sama dengan sebaik baiknya,” terang Rahardian.
Dia juga mengatakan, dalam pengembangan SDM, bapak ibu guru terus diupgrade keilmuannya melalui kegiatan workshop dan pelatihan.
“Di antaranya implementasi kurikulum merdeka bagi teman-teman guru kelas I dan IV baik melalui Dinas maupun MKKS SD/MI Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo,” jelasnya.
Untuk pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Rahardian mengatakan, hal itu terus dilakukan agar bapak ibu guru, Ustadz dan Ustadzah terus berkembang ilmu agama Islam dan semakin mantap ideologi kemuhammadiyahannya.
Semua Komponen adalah Marketer Sekolah
Dia juga menjelaskan, kiat sukses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tidak bisa sukses jika hanya melibatkan segelintir orang atau beberapa orang saja.
“Semua unsur dan komponen di sekolah mulai dari security, semua guru, semua karyawan, bahkan bapak/ibu wali murid harus turut serta dalam menyiarkan PPDB Sekolah,” ucapnya.
Karena menurutnya, semua yang ada di sekolah merupakan marketer PPDB. “Bapak ibu guru dan karyawan adalah marketer sekolah, semua berhak dan mempunyai kewajiban mendapat calon siswa-siswi sebanyak-banyaknya,” kata Rahardian.
Namun, menurutnya, hal ini tentu harus bersambut, bahwa sekolah harus memberikan reward atau penghargaan bagi bapak/ibu guru dan karyawan yang dapat membawa siswa mendaftar di sekolah ini.
“Ini merupakan sebuah penyemangat bagi teman-teman guru dan karyawan dalam kegiatan PPDB,” ucapnya.
Dia mengatakan, sinergi yang baik antara sekolah dengan TK/RA juga sangat perlukan. Semakin erat komunikasi dan hubungan baik sekolah dengan TK/RA, maka akan semakin mudah mendapatkan siswa baru.
“Bentuk sinergi dapat berupa kegiatan trial class, fun game mom and kids, aneka macam kegiatan lomba tingkat TK/RA hingga melaksanakan sinergi pelatihan buat ibu guru TK/RA, kegiatan dapat berupa pelatihan IT, pelatihan pengembangan media pembelajaran dan sebagainya,” kata Rahardian.
Selain itu, dia menerangkan, bahwa sekolah perlu mensyiarkan sekolah dan mempromosikan sekolah melalui media elektronik antara lain iklan radio, iklan di media sosial, flyer PPDB, berbagai macam lomba secara virtual.
“Hal tersebut kita lakukan sepanjang masa dan sepanjang tahun agar sekolah kita kian dikenal dan diminati oleh masyarakat luas,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni