PWMU.CO – Ada yang menarik dalam pelantikan Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (lPM) Kabupaten Lamongan periode 2016-2018 yang berlangsung di Masjid Namira Tikung, Ahad (30/4).
Pasalnya, dalam pelantikan yang dihadiri 500 pelajar Muhammadiyah Lamongan itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs H Shodikin MPd tidak bisa memberi sambutan atas nama Muhammadiyah. Meski hadir di arena kegiatan, dia harus diwakili oleh Wakil Sekretaris Drs H M Ghufron MAg. “Karena saya dapat tugas dari Pak Fadheli untuk hadir atas nama Bupati Lamongan,” ujar salah satu pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan itu.
(Baca: Sekda Lamongan Rasakan Manfaat Ikut Baitul Arqam)
Shodikin pun akhirnya memberi sambutan sebagai pejabat Lamongan. “Saya, atas nama pemerintah daerah, sangat sangat bangga dengan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh IPM, seperti gerakan kembali ke masjid dan gerakan literasi. Gerakan-gerakan IPM itu telah banyak membantu program-program pemerintah,” ujarnya.
Shodikin mengatakan, ciri bangsa yang maju itu mempunyai budaya literasi. Dia juga menyampaikan tentang program tahfidul quran di Kabupaten Lamongan yang sudah ada dasar hukumnya yaitu Perda No 6. “Lamongan juga punya Gerakan 1821 (tidak nonton TV pukul 18.00-21.00, Red), yang merupakan gerakan kebersamaan keluarga dengan sentuhan kasih sayang dan keilmuan.”
(Baca juga: Hijrah: Kiat Sukses Pimpin Muhammadiyah di Berbagai Daerah)
Ketua Umum PD IPM Lamongan Irfan Syaifullah yang baru saja dilantik mengungkapkan 6 gerakan yang akan menjadi program unggulan yaitu Gerakan Literasi Sekolah, Rumah Impian dan Inspirasi IPM, Ransel Pustaka IPM, Gerakan Sadar Muslim, Student Back to Mousque, serta Gerakan Almaun dan Kebudayaan.
Sementara itu Ketua Umum PW IPM Jawa Timur Syahrul menyambut baik dan apresiatif terhadap IPM Lamongan yang selalu bersemangat dengan gerakan – gerakannya. Syahrul yang asli Surabaya itu mengatakan, “Di IPM, bonek siap berhadapan dengan Lamongan dalam semangat fastabikhul khairat.” Syahrul juga berharap IPM Lamongan menjadi kiblat literasi pelajar. (Uzlifah)