PWMU.CO – Masih maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak memprihatinkan Pimpinan Wilayah Nasyaiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur. Hal itu terungkap dalam acara ‘Konsolidasi dan Kajian mengenai Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak’, yang diselenggarakan Departemen Sosial PWNA Jatim di Kantor PWNA Jatim, Jalan Kertomenanggal Surabaya, Ahad (30/4).
Hadiatul Hikmah SH SSy yang menjadi fasilitator pertama dalam acara itu menyampaikan materi Analisis Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Jatim. Mengutip laporan Komnas Perempuan, Diah, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa angka terbesar kekerasan masih dalam ranah domestik, salah satunya adalah KDRT. “Bentuk kekerasan yang terjadi bisa dalam bentuk fisik, psikis, dan seksual,” ujar Wakil Ketua PWNA Jatim ini.
(Baca: Ketua PWNA: Nasyiah Harus Tunjukkan Peran Atasi Persoalan Perempuan)
Sementara itu, Husnul Khotimah, fasilitator kedua yang membawakan materi Upaya Hukum yang Berkaitan dengan Kekerasan Perempuan dan Anak, berpesan agar Nasyiah mengetahui tentang jalur hukum yang harus ditempuh kepada pelaku dan perlindungan terhadap korban. “Misalnya bisa bekerjasama dengan Komnas HAM,” ungkap Anggota Departemen Sosial PWNA ini.
Ketua Departemen Sosial PWNA Jatim, Nasyiatul Aisyiyah Itauzzakah SPd, mengajak anggota Departemen Sosial Nasyiah se-Jatim untuk ikut menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Mari kita menumbuhkan kepedulian dan kepekaan terhadap kekerasan yang terjadi di lingkungan masang-masing,” ajaknya.
(Baca juga: Peran Ganda Nasyiah: Gerakkan Organisasi, juga Dampingi Suami)
Kepada pwmu.co, Itauzzakah menjelaskan bahwa dalam rangka Milad Nasyiatul Aisyiyah ke 88, Nasyiah akan melakukan aksi serentak di seluruh Jawa Timur pada tanggal 21 Mei 2017. “Ada 2 kegiatan yang bisa dipilih oleh PDNA, melaksanakan aksi damai atau seminar,” tuturnya.
Konsolidasi dan kajian dihadiri oleh Departemen Sosial Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kediri, Kota blitar, Lamongan, Ngawi, Trenggalek, Bondowoso, Batu, Gresik, Sidoarjo, dan Bojonegoro. (Tari)