Lima Dampak ‘SKS’ Dibahas di Kalimah Spemdalas, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Hamida
PWMU.CO – Kajian Muslimah (Kalimah) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik membahas Sistem Kebut Semalam (SKS), Bukan Jalan Pintas, Jumat (12/5/2023).
Dalam materinya, siswa kelas VIII International Class Program (ICP) 1 Suha Nabiila Prayitna menyampaikan,”Teman-teman pasti sudah tahu kepanjangan dari SKS, nah definisinya adalah metode belajar atau proses untuk mengejar sesuatu yang dilakukan pada malam sebelum ujian, pengumpulan tugas, atau hari terakhir sebuah kegiatan,” jelasnya.
Dia menuturkan, SKS ini bisa berdampak negatif, antara lain sulit berkonsentrasi, turunnya performa akademis, terganggunya kesehatan, gangguan fungsi otak, dan memicu produksi hormon kortisol secara berlebih.
Selain dampak negatif, siswi yang akrab disapa Suha ini juga memberikan solusi kepada teman-temannya agar tidak melakukan SKS. Seperti tidak malas untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu dan usahakan tidak menunda pekerjaan.
“Jadi biar gak SKS, teman-teman jangan malas untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu ya! Selain itu usahakan tidak menunda perkerjaan karena semakin cepat pekerjaan selesai semakin banyak kebebasan waktu yang kita punya,” ungkapnya.
Reward kepada Diri
Dalam kesempatan tersebut, Suha memberikan solusi agar menyingkirkan terlebih dahulu hal-hal yang membuat tidak fokus untuk menyelesaikan pekerjaan.
“Kalian juga harus menyingkirkan hal-hal yang membuat tidak fokus untuk menyelesaikan pekerjaan. Seperti bermain HP untuk scroll Tiktok, main games, atau chatting-an hal yang kurang penting dan jangan lupa untuk memberikan reward kepada diri sendiri saat semuanya sudah selesai agar makin semangat ya!” ujarnya.
Dalam sesi sharing, Ivenna kelas VIII ICP 2 menyampaikan pengalamannya melakukan SKS saat mengerjakan tugas. Dia menyampaikan tidak akan melakukannya lagi karena sangat tidak efektif dan membuatnya tidak maksimal dalam mengerjakan tugas.
“Aku pernah SKS waktu mengerjakan tugas, itu sangat nggak efektif dan aku ngerjainnya jadi nggak maksimal jadi aku nggak menyarankan teman-teman untuk SKS. Aku juga tidak akan melakukannya lagi,” ungkapnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Sugeng Purwanto.