Lima Hikmah Nonton Film Buya Hamka bagi Dosen Umla. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Sivitas Akademika Universitas Muhamadiyah Lamongan (Umla) mengadakan nonton bareng (nobar) film Buya Hamka di New Star Cineplax (NSC) Lamongan Plaza, Rabu (17/5/2023).
Wakil Rektor II Umla, H M Bakri Priyo Dwi Atmaji SKp MKep mengatakan, nobar ini dalam rangka untuk menumbuhkan kesadaran dan spirit bagi civitas Umla, agar mereka memahami manhaj Muhammadiyah dalam berdakwah supaya tumbuh militansi.
Bakri Priyo Dwi Atmaji setelah nobar film Buya Hamka merasa bahwa dalam berdakwah, berorganisasi dan pengorbanan kita belum ada apa-apanya dibanding dengan pendahulu kita.
Lima Hikmah dan Pesan dari Film Buya Hamka
Dia mengungkapkan, ada beberapa pesan yang didapatkan dari film Buya Hamka.
“Pertama, kita harus siap berdakwah sepenuh jiwa raga dalam situasi apapun. Kedua, untuk berdakwah perlu strategi sesuai situasi dan kondisi,” katanya.
Pesan ketiga menurutnya bahwa peran keluarga terutama istri sangat penting untuk mendukung dakwah. Keempat, punya prinsip yang kadang tegas dan kadang lemah lembut untuk menegakkan Tauhid.
“Kelima, berdakwah bisa menggunakan berbagai media dan bisa merangkul berbagai kalangan,” ucapnya.
Pak Bakri -panggilan akrabnya- mengatakan, tujuan dari nobar ini adalah, supaya dalam bekerja di Umla diniatkan ibadah, tidak hanya mencari penghasilan.
“Selain itu agar tumbuh kesadaran untuk memiliki Muhammadiyah dan mensyiarkan islam di manapun berada,” ujar Bakri Priyo Dwi Atmaji pada PWMU.CO, Rabu (17/5/2023).
Semangat Mengabdi semakin Meningkat
Dosen S1 Farmasi Umla, Apt Primanitha Ria Utami M Farm juga mengatakan, setelah nonton film Buya Hamka ini, semangat dalam mengabdi untuk amal usaha Muhammadiyah (AUM) khususnya di Umla menjadi semakin meningkat.
“Instruksi nobar film Buya Hamka oleh Bapak Rektor ini, merupakan program yang sangat bagus sekali,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini untuk membangun silaturahim antar karyawan, mendekatkan diri dengan semangat keMuhammadiyahan juga menjadi semakin terasa, dan kebersamaan berjuang demi memajukan etos kerja Muhammadiyah juga mulai terasa.
Bu Nita, sapaan akrabnya. mengungkapkan hikmah dari film Buya Hamka ini, Jika ingin menjadi seorang pemimpin, maka berjuang dan belajar tanpa kenal lelah.
“Meski akan menemui pro dan kontra, rintangan dan sosok pemimpin dengan penuh semangat juang tinggi sangat diperlukan,” ujarnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni