Belajar Sabar dari Rasul Ulul Azmi, liputan kontributor PWMU.CO Banyuwangi Taufiqur Rohman
PWMU.CO – Takmir Masjid At-Taqwa Pandan Genteng Banyuwangi Jawa Timur menggelar Pengajian Rutin, Rabu (17/5/2023).
Bertindak sebagai penceramah Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi yang membidangi Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) serta Pembinaan Masjid Ainur Rofiq MPdI.
Pengajian ini dimulai bakda shalat Maghrib berjamaah. “Satu bulan kemarin waktunya kita alihkan di sore hari, karena bersamaan dengan pengajian menjelang berbuka puasa,” ujar Ketua Takmir Masjid Taufiq MPdI.
Pengajian yang dilakukan setiap Rabu malam Kamis ini terbuka untuk umum. Materi yang disajikan tafsir al-Quran dan hadist. Penceramahnya dijadwal secara bergantian.
Dalam ceramahnya, Ainur Rofiq membawakan materi tentang sabar. Sambil mengutip satu ayat dalam al-Quran Surat al-Ahzab ayat 7.
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.”
Dia mengajak jamaah untuk mengambil pelajaran dari Rasul ulul azmi. Para Rasul yang memiliki sifat sabar yang luar biasa. Mereka itu adalah Nabi Nuh as, Ibrahim as, Musa as, dan Isa as, dan Nabi Muhammad saw.
“Tidak benar ungkapan yang mengatakan sabar itu ada batasnya. Justru sebaliknya, sabar itu tidak ada batas. Sabar itu akhlakul karimah. Allah akan memberikan penghargaan kepada orang-orang yang sabar. Innallaha maas shabirin,” ujarnya.
Nabi Nuh
Ainur Rofiq mengisahkan Nabi Nuh yang tinggal bersama kaumnya selama 950 tahun. Namun hanya 80 orang yang mau mengukuti dakwahnya.
“Hal ini tidak mengurangi kesabarannya dalam berdakwah. Dia tetap sabar dan terus menyiarkan ajaran Islam,” ujarnya.
“Kesabarannya benar-benar diuji saat istri dan anak kandungnya sendiri yang bernama Kan’an, justru menjadi penentang dakwahnya. Begitu pula dengan Nabi Ibrahim, Musa, Isa, dan Nabi Muhammad SAW. Mereka menegakkan panji-panji Islam dengan penuh kesabaran. Inilah sifat sabar yang harus kita teladani dari rasul Ulul Azmi,” terangnya.
Hampir satu jam lamanya pengajian berlangsung dengan khidmat. Pengajian diakhiri, karena waktu Isya telah tiba dan dilanjutkan dengan shalat Isya berjamaah. Setelah itu jamaah menuju serambi masjid. Mereka beramah-tamah, sambil menikmati pisang rebus, singkong goreng, ote-ote (bakwan), dan wedang jahe. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.