PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 (Mutu) Bawean siap implementasi Kurikulum Merdeka tahun pelajaran 2023/2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Ria Pusvita Sari MPd, Kamis (18/5/2023).
Pelatih Ahli Sekolah Penggerak Angkatan 1 itu meyakini guru-guru SD Mutu Bawean siap dengan Kurikulum Merdeka. “Dari hasil workshop selama dua hari lebih ini mereka mampu dan bisa memahami capaian-capaian di Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Sembilan guru SD Mutu Bawean tampak semangat dan antusias mengikuti workshop implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin sore hingga Rabu, 15-17 Mei 2023 itu bertempat di kelas I Sakura SD Muhammadiyah 1 Bawean.
Tak sendiri, Ria Pusvita Sari ditemani Koordinator Kurikulum SDMM Athiq Amiliyah SPd menjelaskan secara detail cara mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Mulai dari membuat tujuan pembelajaan (TP) dari capaian pembelajaran, sampai pada alur tujuan pembelajaran (ATP).
Secara bergantian guru SD Mutu Bawean mempresentasikan tujuan pembelajaran yang telah dirancang dan dilanjutkan dengan menyusun alur tujuan pembelajaran (ATP).
Salah satu guru, Kusnaini SPd mengawali mempresentasikan tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila Fase A. Dilanjutkan Surina SPd mempresentasikan Bahasa Indonesia Fase A, Moh Rafi’e SPd mempresentasikan Matematika, dan Lendra Asyura Fahmi SOr mempresentasikan PJOK.
Modul Ajar Berdiferensiasi, KKTP, dan P5
Tak kalah menarik, workshop hari kedua tentang pembelajaran berdiferensiasi berlangsung seru. Peserta diajak kendala I bagian-bagian modul ajar berdiferensiasi. “Kami juga mengupas hubungan diagnostik awal dengan jenis diferensiasi yang dipilih guru. Alhamdulillah lancar,” ujar Vita, sapaan akrab Ria Pusvita Sari.
Untuk memotivasi peserta workshop, Juara 1 Kepala Sekolah Inspiratif Acer Smart School Award itu juga menunjukkan video pembelajaran berdiferensiasi yang sudah dilaksanakan oleh guru-guru di SDMM.
Selanjutnya peserta dibagi dalam dua kelompok untuk membuat desain pembelajaran berdiferensiasi. Kelompok 1 mempresentasikan pembelajaran berdiferensiasi mata pelajaran Al Islam dengan TP memahami makna nasihat Nabi Idris AS. Kelompok 1 merancangnya melalui diferensiasi proses dengan diagnostik gaya belajar (audio visual dan kinestetik).
Sedangkan kelompok 2 mempresentasikan pembelajaran berdiferensiasi konten untuk mata pelajaran PJOK. Dengan diagnostik awal non kognitif (minat olahraga).
Praktik membuat Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran (KKTP) didampingi Athiq Amiliyah. Guru Penggerak Angkatan 6 itu membagi peserta menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok membuat penilaian dan mempresentasikan 3 jenis KKTP yang berbeda, yakni pendekatan rubrik, pendekatan deskripsi kriteria, dan pendekatan interval nilai.
Hari ketiga workshop, peserta menyiapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mereka praktik langsung menentukan dimensi dan capaian kompetensi yang diambil dari visi sekolah sampai membuat aktivitas projek.
Peserta dibagi dalam dua kelompok. Kelompok 1 merancang dan mempresentasihan alur aktivitas projek untuk kelas I semester 1. Sedangkan kelompok 2 merancang alur aktivitas projek untuk kelas IV semester 1. “Nanti hasilnya sekaligus sebagai persiapan P5 Kurikulum Merdeka tahun pelajaran 2023/2024. Jadi sudah siap,” ujar Vita. (*)
Kontributor Athiq Amiliyah. Coeditor Ria Pusvita Sari.