PWMU.CO – FIK UMSurabaya gandeng Aisyiyah Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mengatasi keluhan ibu hamil dengan Terapi Komplementer, Sabtu (13/5/2023).
Tim Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) melakukan pengabdian masyarakat lewat kegiatan yang bertajuk Optimalisasi pemberdayaan kader Aisyiyah Cabang Purwoharjo. Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan kesehatan ibu hamil dengan terapi komplementer.
Ketua panitia kegiatan Irma Maya Puspita SKeb Bd MKes menyampaikan, wanita merupakan poros kemajuan jaman dan penentu kualitas generasi baru manusia. Dari wanita, akan terlahir anak-anak yang sehat, cerdas dan generasi penerus yang memajukan peradaban.
“Dari fakta tersebut, salah satu fase penting dalam kehidupan wanita adalah fase kehamilan. Pada fase ini, wanita berjuang secara fisik, mental dan spiritual. Fisik wanita saat kehamilan perlu mendapatkan perhatian khusus karena berbagai keluhan akan muncul secara bersamaan pada masa itu. Seperti keluhan mual, sembelit, kaki bengkak, sering kencing, sesak nafas, nyeri punggung, kontraksi palsu dan masalah-masalah fisik lainnya,” ujarnya
Menurutnya salah satu cara efektif untuk mengatasai permasalahan tersebut dengan pemberian terapi komplementer. Terapi komplementer adalah terapi tradisional yang menunjang pengobatan modern.
“Terapi komplementer memiliki efek samping minimal dan hasil yang optimal untuk mengatasi keluhan-keluhan ibu hamil. Terapi komplementer terdiri dari pemberian terapi latihan, pemijatan, rileksasi, herbal, dan beberapa teknik yang lain,” jelasnya.
Tingkatkan Derajat Kesehatan Ibu Hamil
Bertempat di rumah salah satu kader Aisyiyah Purwoharjo, tim FIK UM Surabaya memberikan pelatihan singkat tentang terapi komplementer untuk mengatasi keluhan fisiologis ibu hamil.
“Pelatihan terdiri dari pemberian informasi mengenai keluhan-keluhan fisik selama kehamilan dan cara penanganannya dari keilmuan komplementer. Para kader diajarkan beberapa jenis terapi komplementer. Seperti pemberian makanan sehat, ramuan herbal, pemijatan, dan terapi latihan untuk ibu hamil,” terangnya.
“Kami berharap kader Aisyiyah Purwoharjo memahami permasalahan fisik pada ibu hamil dan cara menangani keluhan tersebut secara keilmuan komplementer. Sehingga derajat kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut menjadi meningkat,” tambahnya.
Dia memaparkan, terapi komplementer dapat dimanfaatkan oleh ibu hamil untuk mengatasi keluhan-keluhan fisiologis yang dirasakan akibat perubahan hormon dan fisik.
“Dan terapi komplementer menjadi pendukung terapi konvensional. Para kader Aisyiyah dapat meneruskan informasi ini kepada keluarga dan masyarakat sekitar,” ajaknya.
Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Purwoharjo Hj Pri Hartini SPd mengungkapkan, kegiatan seperti ini sangat diperlukan oleh anggota Aisyiyah.
“Saya berharap dengan adanya informasi dari FIK UMSurabaya ini para anggota mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi keluhan-keluhan ibu hamil dengan cara yang alami,” ungkapnya.
Atasi Kaki Bengkak dan Terapi Latihan
Salah satu tim UMSurabaya Nova Elok M SST MKeb menyampaikan, untuk mengatasi kaki bengkak pada ibu hamil dapat menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di dapur ibu-ibu Aisyiyah.
“Yaitu dengan mencampurkan air hangat dan sedikit garam, kemudian merendam kaki yang bengkak selama kurang lebih 20 menit,” terangnya.
Sedangkan Dosen S1 Fisioterapi FIK UMSurabaya Khabib Abdullah SST MKes menjelaskan, terapi latihan untuk ibu hamil juga diperlukan untuk memperbaiki, memulihkan dan meningkatkan fungsi fisik.
Hal ini karena adanya potensi keluhan gerak pada ibu hamil terutama pada 3 titik tubuh. Yaitu di leher, punggung bawah dan lutut. Maka ibu hamil perlu untuk melakukan latihan ringan selama kehamilan,” paparnya
“Alhamdulillah ibu-ibu kader sangat antusias mengikuti kegiatan ini sampai akhir. Mereka mencoba mengikuti gerakan-gerakan latihan yang diajarkan dengan praktik sederhana tentang terapi latihan dan pemijatan pada ibu hamil,” tuturnya. (*)
Penulis Khabib Abdullah dan Nova Elok M. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.