PWMU.CO – Pesan Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM disampaikan ketika membuka Pendidikan Khusus Calon dan Kepala Sekolah/Madrasah (Diksuspala) Muhammadiyah Jawa Timur telah bergulir di Arayana Hotel, Mojokerto, mulai Jumat (19/5/2023).
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM hadir didampingi Ketua Majelis Dikdasmen PWM Dr Khozin MSi.
Sukadiono meminta semua peserta mengambil manfaat dalam kegiatan Diksuspala ini. ”Sekaligus bisa diimpelentasikan di sekolah masing-masing,” pesan Ketua PWM Jatim.
Dia mengingatkan, mengurus Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tidak ringan seperti dirinya yang sementara masih menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya hingga nanti fokus di PWM, maka sebagai calon pemimpin AUM harus fokus di tiga hal, selain komitmen terhadap Islam dan komitmen dalam persyarikatan Muhammadiyah.
”Kalau kita yang di amal usaha itu tambah satu lagi ada komitmen untuk mengembangkan amal usaha dimana kita berada,” katanya.
Dalam komitmen kepada Islam adalah memahami Islam menurut Muhammadiyah sehingga jangan sampai ada pergeseran ideologi.
”Jangan sampai ada pergeseran ideologi, kadang kerapuhan ideologi itu kita masih ragu-ragu terhadap ideologi Muhammadiyah, sehingga ketika rapuh, maka komitmen kita akan sangat lemah,” ujarnya.
Menurutnya, jika komitmen terhadap Muhammadiyah sangat lemah maka komitmen ketiga untuk mengembangan amal usaha Muhammadiyah tidak akan terwujud.
”Artinya apa?, Syarat untuk menjadi usaha kita komitmen kuat dalam mengembangkan usaha Muhammadiyah maka komitmen kita terahadap persyarikatan Muhammdiyah juga harus kuat,”
Dia menyebutkan kunci untuk komitmen terhadap amal usaha Muhammadiyah adalah spiritual leadership, sebagaimana mengambil contoh KH Dawam Sholeh pemimpin Pondok Pesantren al-Islah Paciran Jawa Timur.
”Mengambil contoh KH Dawam Sholeh yang selalu memimpin shalat Subuh dan selalu istiqamah, pemimpin itu akan diangkat derajatnya oleh Allah ketika memiliki Ilmu,” katanya.
Sukadiono pun memotivasi para peserta dengan mengatakan bahwa inti organisasi adalah manajemen sedangkan inti manajemen adalah leadership atau kepemimpinan dan inti kepemimpinan adalah komunikasi dan inti dari komunikasi adalah kelapangan dada.
”Jadi pemimpin itu harus lapang hati, supaya bisa membangun komunikasi dengan orang lain, hatinya harus lapang, maka kelapangan hati itu sejauh mana kedekatan kita kepada Allah,” tuturnya.
Di akhir sambutannya dia menitip pesan kepada peserta untuk meningkatkan spiritual, dan selalu sharing bersama para narasumber untuk mengambil manfaatnya sehingga dapat diimpelemntasikan di sekolah masing-masing.
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Sugeng Purwanto