Besanan Sesama Kader Muhammadiyah; Oleh Biyanto Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
PWMU.CO – Pada Ahad (21/5/2023), pasti akan menjadi hari yang sangat bersejarah bagi keluarga besar Nur Cholis Huda dan Tamhid Masyhudi. Dua aktivis tulen Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim) ini akan besanan. Pak Nur, begitu sapaan akrab Nur Cholis Huda, akan menikahkan putrinya, Rafiqatul Hikmah, dengan Najmuddin Tsaqib, putra dari Tamhid Masyudi. Nama Pak Nur dan Pak Tamhid tentu tidak asing di kalangan keluarga besar Muhammadiyah, khususnya di Jatim.
Pak Nur tergolong sangat lama aktif di jajaran PWM Jatim. “Selama lebih daru 30 tahun saya menjadi bagian dari jajaran PWM Jatim,” kata Pak Nur dalam suatu kesempatan. Setelah menyatakan tidak bersedia untuk dicalonkan sebagai Anggota PWM dalam Musyawarah Wilayah ke-16 di Ponorogo, 24-25 Desember 2022 lalu, pada periode 2022-2027, Pak Nur didaulat menjadi Penasihat. Sementara Pak Tamhid merupakan salah satu Wakil Ketua PWM Jatim periode 2022-2027. Sebelumnya, Pak Tamhid menjabat Wakil Sekretaris dan Sekretaris PWM Jatim.
Besanan sesama kader di lingkungan keluarga besar Muhammadiyah bisa jadi sudah banyak terjadi. Namun demikian, bagi PWM Jatim, besanan Pak Nur dan Pak Tamhid tetap menarik, bahkan mungkin tergolong langka. Hal itu tentu berbeda dengan di kalangan warga nahdliyin (Nahdlatul Ulama, NU). Antar sesama kyai di NU banyak yang menjadi besanan. Anak-anak mereka dipertemukan dalam suatu ikatan pernikahan, menjadi suami-istri. Dengan cara ini, berarti kyai-kyai NU tergolong sangat perhatian terhadap persoalan bibit, bebet, dan bobot dalam menentukan pasangan hidup anaknya.
Dalam filsafat Jawa, kata “bibit” bermakna asal usul atau garis keturunan. Mengetahui asal usul atau garis keturunan calon menantu sangat penting. Dengan silsilah jelas dan dipastikan berasal dari keluarga yang baik, maka diharapkan akan terlahir anak keturunan yang baik pula. Sementara kata “bobot” berarti kualitas diri. Termasuk dalam kaitan dengan kualitas diri ini adalah aspek keagamaan, akhlak, pendidikan, dan kesejahteraan. Sedangkan kata “bebet” berkaitan dengan penampilan diri. Kata “bebet” berasal dari Bahasa Jawa, yakni “bebedan”, yang berarti cara berpakaian (memakai sarung). Cara berpakaian ini sekaligus menunjukkan status sosial di tengah-tengah masyarakat.
Dihadiri Banyak Tokoh
Karena yang besanan adalah kader tulen Muhammadiyah, maka tidak heran jika prosesi akad yang akan dilaksanakan di Masjid An-Nur kompleks Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pada Ahad pagi (21/5/2023), dihadiri tokoh-tokoh penting dari Persyarikatan. Di antaranya adalah Prof Haedar Nashir (Ketua Umum Pimpinan Pusat [PP] Muhammadiyah), Prof Abdu; Mu’ti (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah), Prof Muhadjir Effendy (Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Dr M Saad Ibrahim (Ketua PP Muhammadiyah), Prof Syafiq A Mughni (Wakil Ketua PP Muhammadiyah), Drs Marpuji Ali, M.Si (Bendahara PP Muhammadiyah), dan Prof Achmad Jainuri (Wakil Ketua Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah).
Di samping itu, Dr Sukadiono (Ketua PWM Jatim) dan jajaran PWM Jatim juga akan ikut “mangayubagyo” dalam acara besanan Pak Nur dan Pak Tamhid. Bahkan, Pak Suko, sapaan akrab Dr Sukadiono, dijadwalkan menjadi saksi pernikahan kedua mempelai. Selain jajaran PWM, dipastikan jajaran Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) se-Jatim, Unsur Badan Pembantu PWM Jatim, organisasi otonom level wilayah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim, pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM) se-Jatim, serta keluarga dan kolega Pak Nur dan Pak Tamhid juga akan hadir untuk turut mendoakan pernikahan dua mempelai.
Seusai kedua mempelai melangsungkan prosesi akad nikah, acara dilanjutkan dengan resepsi di Auditorium KH AR Fachruddin, kompleks SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo. Mengingat begitu banyaknya tokoh penting di Muhammadiyah yang hadir, maka agenda dilanjutkan dengan Halalbihalal PWM Jatim di Umsida. Pada acara yang akan diikuti jajaran PWM, PWA, PDM, PDA, dan pimpinan AUM ini, Prof Haedar, Prof Muhadjir, dan Prof Abd Mu’ti, didaulat untuk memberikan refleksi halalbihalal. Dalam acara tersebut juga akan dilakukan peresmian Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Umsida. Di samping itu, juga akan di-launching Program Short Course Keuangan dan Bhakti Guru. Dua program unggulan ini akan dilaksanakan PWM Jatim.
Akhirnya, diucapkan selamat pada Pak Nur dan Pak Tamhid. Semoga pernikahan ananda berdua Sakinah, mawaddah, warahmah. Kita doakan dua mempelai: Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bayna kuma fi khair. Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni