Dakwah Digital Jadi Program unggulan LDK PDM Bojonegoro, liputan kontributor PWMU.CO Bojonegoro Dwi Anjarwati
PWMU.CO – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro periode 2022-2027menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) di Pondok Pesantren (Ponpes) Yasalam Ngadilihur Balen Bojonegoro, Jumat (19/5/2023).
Dihadiri 12 orang pimpinan dan anggota LDK PDM Bojonegoro, acara dimulai pukul 20.00-22.30. Ketua LDK PDM Bojonegoro Drs H Sulaiman AA dalam sambutannya memberikan pesan kepada seluruh peserta terkait lahan dakwah yang menurutnya tidak terbatas di kalangan Muhammadiyah.
“Dakwah di Muhammadiyah, khususnya di Bojonegoro bukan hanya dakwah di kalangan Muhammadiyah tetapi semua di lapisan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Ketua PDM Bojonegoro H Abdul Haris SAg dalam sambutannya menyampaikan dalam akselerasi perkembangan LDK PDM Bojonegoro sangatlah berat namun harus tetap dijalankan.
“Meskipun berat yang penting bisa berjalan walaupun tidak sesering mungkin dan program tidak sepenuhnya bisa seratus persen terlaksana, yang penting tetap istiqamah dan bisa berjalan,” tegasnya.
Program Kerja
Acara raker yang berakhir pada malam hari tersebut berjalan dengan lancar dan menghasilkan program kerja yang terbagi dalam 6 bidang yaitu divisi organisasi, divisi pencegahan penyalahgunaan narkoba, ganja, kokain, dan minuman keras, devisi marginal 3 T (terdepan, terluar, tertinggal), divisi dakwah digital, divisi kreatif, divisi dialog lintas agama.
Semua program menjadi prioritas tersendiri bagi LDK PDM Bojonegoro. Namun yang menjadi program unggulan adalah dakwah digital sebab di zaman yang serba canggih dan media sosial menjamur di mana-mana.
“Secara efektif dan efisian dakwah digital ini yang dengan mudah bisa kita lakukan sepanjang hari. Kalau program yang lain harus ada jangka waktunya,” sahut Ketua LDK yang biasa disapa Sulaiman AA.
Dia memaparkan, dengan menggandeng anak muda yang berkecimpung di dunia medsos, konten dakwah bisa dilakukan oleh ustad dengan semenarik mungkin lalu di sebar di grup-goup. “Sudah mudah dan lebih murah anggarannya,” sahutnya lagi. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.