Coldplay, LGBT, dan Kehancuran Kaum Sodom

Coldplay
Abu Nasir

Coldplay, LGBT, dan Kehancuran Kaum Sodom oleh Abu Nasir, Ketua PDM Kota Pasuruan.

PWMU.CO– Grup band dunia asal Inggris, Coldplay, menggelar konser tur dunia bertajuk Music of The Spheres World Tour mulai 17 Mei hingga 22 November 2023.

Jadwalnya Coldplay manggung di 19 kota di 15 negara. Termasuk Indonesia  pada tanggal 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Indonesia menjadi negara ke-13 dalam jadwal manggung band yang albumnya terjual lebih dari 100 juta copy itu. Konon tiket band legendaris itu telah sould out.

Rencana kedatangan Chris Martin dkk ke Indonesia itu menimbulkan pro kontra dan menghebohkan jagat maya. Penggemarnya menyambut antusias, histeria, dan demam seantero Indonesia. Sampai viral sebuah video pernikahan di medsos, seorang pengantin pria menjadikan tiket konser Coldplay sebagai mahar saat melangsungkan akad nikah di Bekasi Jawa Barat.

Namun sejumlah penolakan juga muncul. Di antaranya dari Ormas PA 212 yang menyatakan akan mengepung bandara dan lokasi konser apabila tetap dilaksanakan.

MUI juga mengkhawatirkan Coldplay menyebarkan kuman LGBTQ+. ”Band ini mengampanyekan perilaku yang bertentangan dengan sila pertama Pancasila dan seluruh keyakinan ajaran agama,” kata Buya Anwar Abbas dari MUI.

 Benarkah Coldplay Mengusung LGBT+?

Dalam setiap konsernya Coldplay memang mengusung inklusivitas dan concern pada isu-isu lingkungan. Inklusivitas Coldplay bisa dengan mudah di akses semua orang, termasuk kelompok disabilitas hingga homoseksual.

Vokalis Coldplay Chris Martin termasuk dalam jajaran musisi yang mendukung LGBT. Hal ini terlihat dalam beberapa kesempatan, sang vokalis kerap membawa dan mengibarkan bendera pelangi yang selama ini menjadi lambang LGBT.

Spektrum warna-warni pelangi menempel pada tubuhnya. Seperti gelang, sepatu, kaos, celana, juga lampu panggung.

Coldplay pendukung LGBT bisa dilacak melalui penelusuran pustaka digital. Dari penelusuran jejak digital ditemukan postingan seputar Coldplay yang diklaim bersinggungan dengan LGBTdi di akun Twitter @ColdplayXtra.

Dalam postingan tersebut vokalis Coldplay Chris Martin sejak awal kariernya disebut telah mendukung komunitas LGBT. ”Seorang pendukung bagi komunitas LGBT+. Sejak awal kariernya, Chris Martin sudah mendukung kebebasan hak-hak kaum gay,” kicau akun itu.

Dalam arsip pemberitaan di Majalah Rolling Stone di tahun 2019, Chris Martin sempat berbagi masa lalunya yang sangat homofobik. Chris mengaku dirinya sempat merasa bingung dengan seksualitasnya sebelum akhirnya menerima dan mendukung kaum gay sejak usia 15 tahun.

 LGBT dalam Pandangan Agama Dunia

Kitab Perjanjian Lama menyebut hukum hubungan sesama jenis sebagai bentuk kekejian dan layak dihukum rajam: ”Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.” (Imamat 18:22)

Apabila seorang laki-laki tidur dengan seorang laki-laki dengan cara bersetubuh dengan seorang perempuan, maka keduanya melakukan kekejian, maka mereka harus dihukum mati dan darah mereka ditanggungkan atas diri mereka sendiri.” (Kitab Taurat, Imamat 20:13)

Kisah homoseksualitas kaum Luth yang dihukum oleh Tuhan juga diceritakan dalam kitab Kejadian 19:1-13.

Dalam Perjanjian Baru Rasul Paulus menyebutkan:

”Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam birahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.” (Roma 1:26-27)

Kitab suci orang Majusi menyatakan, bagi siapa saja yang melakukan perilaku homoseksualitas maka dia adalah penyembah setan: ”Laki-laki yang berbaring dengan umat manusia sebagai laki-laki berbaring dengan kaum wanita, atau sebagai wanita berbaring dengan umat manusia, adalah seorang pria yang adalah daeva (setan); pria ini adalah pemuja Daevas, kekasih pria Daevas.” (Zend Avesta, Vendidad 8: 32).

Kitab agama Hindu menyebut adanya hukuman bagi kaum homoseksual, seperti dalam Manusmriti: “Seorang gadis yang mencemarkan gadis lain akan dihukum dengan denda dua ratus pana dan membayar mahar dua kali lipat dan menerima cambuk dengan cambuk sepuluh kali.” (Manusmriti: 8:269)

 Azab Kaum Sodom

Kisah bangsa Sodom sangat terkenal di kalangan muslim, Kristen, dan Yahudi. Di dalam al-Quran, kisah tersebut banyak disebut di beberapa surah. Antara lain surat al-Ankabuut ayat 28-35, Asy-Syuara ayat 160-168, al-A’raaf ayat 80-82, serta al-Hijr ayat 59-77. Kisah lebih detail terdapat dalam banyak tafsir al-Quran.

Diceritakan seorang putra Haran dari wilayah Ur, Luth (Lot), mengikuti jejak pamannya, Ibrahim (Abraham), ke negeri Kanaan. Sesampai di sana, Luth diperintahkan Allah menyampaikan risalah kepada penduduk Kota Sodom dan Gamora (Gomorrah).

Wilayah ini terletak di sepanjang timur laut Laut Mati yang saat ini membentang dari Palestina hingga Yordania. Ibu kota Sodom berada di utara Laut Mati. Nabi Allah ini diperintahkan untuk mengajak mereka menyembah Allah dan meninggalkan fakhisyah , yaitu perilaku keji dan kotor berupa perzinaan kaum homo dan lesbi, karena hal itu menyalahi kodrat dan mendatangkan murka Allah.

Namun kedatangan nabi Allah itu mendapatkan tentangan. Kaum Sodom justru menantang datangnya azab yang diancamkan pada mereka. ”Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar,” kata mereka seraya menyombongkan diri.

Akhirnya azab Allah itupun datang setelah Nabi Luth dan putrinya diperintah Allah meninggalkan negeri tersebut. Saat telah berada di tempat aman, azab pun datang. Azab itu begitu mengerikan hingga membinasakan seluruh warga Sodom, tak terkecuali istri Luth yang membangkang.

Al-Quran menggambarkan kengerian negeri itu dalam firmanNya:

 فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ

Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkannya negeri kaum Lut, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar. (Hud: 82)

وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ

Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu. (Al-A’raf: 84)

Waktu yang dijanjikan turunnya azab adalah Subuh. As-Sudi dalam Muktashar fii at-Tafsir berkata, ketika Subuh tiba, turunlah Jibril, lalu dicabutlah bumi yang tujuh lapis lantas dibawa hingga ke langit. Kemudian penduduk langit dunia mendengar gonggongan anjing dan suara ayam berkokok.  Bumi lalu dibalikkan, sehingga disebutkan dalam ayat

وَالْمُؤْتَفِكَةَ أَهْوَى

Negeri-negeri kaum Luth yang telah dihancurkan Allah. (An-Najm: 53)

Yang belum mati ketika dijatuhkan kembali ke muka bumi, dihujani batu oleh Allah dan mereka ketika itu berada di bagian bawah bumi.

Batu yang dijatuhkan berasal dari sisi Allah dengan tanda khusus. Dan siksa semacam itu pula dapat dijatuhkan pada kaum Quraisy (di masa Nabi kalau berbuat kezaliman yang sama. (hlm. 230-231)

Hukuman yang menimpa kaum Luth bisa pula mengenai orang-orang yang menyerupai mereka. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata,

مَنْ وَجَدْتُمُوهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ

Artinya: “Siapa di antara kalian yang mendapati kelakuan yang dilakukan seperti kaumnya Luth, maka bunuhlah fa’il dan maf’ul bih (kedua pelakunya).”   (HR. Abu Daud, no. 6642; Tirmidzi, no. 1456; Ibnu Majah, no. 2561. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Dalam pandangan negara LGBT bertentangan dengan sila pertama Pancasila. Namun pemerintah bergeming. Demi kepentingan pariwisata dan keuntungan ekonomi konser Coldplay tetap berjalan.

Beberapa pihak yang menentang tidak digubris. Pada akhirnya negeri yang menjunjung tinggi budaya dan nilai ajaran agama ini harus menerima kedatangan band yang mengampanyekan LGBT.

Ada baiknya Coldplay menghargai dan menghormati budaya dan kearifan lokal Indonesia. Pepatah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung harus menginspirasi semua pihak agar tercipta aman dan damai.

Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version