Dikky Syadqomullah Ingin Muhammadiyah Surabaya Tetap sebagai Barometer Pendidikan Nasional; Liputan Muhammad Syaifudin Zuhri
PWMU.CO – Dikky Syadqomullah SHI MHES terpilih sebagai Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya.
Dengan posisi tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa ini, mengaku beralih dari ‘ananda’ jadi ‘ayahanda’.
Kepada PWMU.CO Jum’at (19/5/2023) Dikky menyampaikan gagasan soal pendidikan di Surabaya.
Menurutnya salah satu tantangan berat menjadi pimpinan Majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya adalah menghadapi mulai turunnya angka kelahiran (fertility rate).
Fertility rate ialah istilah bidang demografi terkait rata-rata angka kelahiran pada usia wanita subur, khusus di kota-kota besar Indonesia yang cenderung menurun termasuk di Kota Surabaya. Hal ini akan berdampak makin turunnya jumlah murid.
“Turunnya angka kelahiran berimbas pada jumlah murid makin sedikit sehingga banyak sekolah harus di0-merger bahkan tutup. Kami jajaran dikdasmen kota Surabaya berupaya sekuat tenaga agar sekolah Muhammadiyah di Surabaya tidak ada yang tutup,” tegas Dikky.
Hampir semua sekolah swasta di Surabaya mengalami gejala penurunan jumlah murid dalam beberapa tahun terakhir. Dikky pun merasakan hal yang sama saat menakhodai SMP Muhammadiyah 6 Kemlaten Surabaya.
Dia menyampaikan, saat ini masyarakat memandang sekolah bagus jika muridnya banyak, kisaran 500-1.000 siswa. Intinya, sekolah favorit banyak muridnya cerminan kepercayaan masyarakat.
Pandangan tersebut, menurut Dikky, perlu direvisi karena saat ini mengukur sekolah bagus atau maju bukan melulu diukur dari jumlah murid, melainkan juga dilihat sehatnya tata kelola keuangannya.
“Mengukur kemajuan sekolah jangan pakai gaya konvensional yang mengukur dari jumlah murid. Kalo murid banyak pemasukan sedikit pasti menyulitkan sekolah. Idealnya ya murid banyak pemasukan banyak,” papar Ketua Kuarda Hizbul Wathan Kota Surabaya 2016-2018.
Oleh karena itu dia sangat mendukung rencana standarisasi tata kelola keuangan sekolah yang diprakarsai PWM Jatim. https://pwmu.co/294110/05/12/sekolah-muhammadiyah-diingatkan-kondisi-buruk-ini/
Dia mengungkapkan, sekolah Muhammadiyah di kota Surabaya terdiri atas 29 SD/MI, 17 SMP/MTs dan 8 SMA/SMK. Menurut Dikky, dari 54 sekolah Muhammadiyah di Surabaya dapat dipetakan menjadi 25 persen grade A, 60 persen grade B, dan 15 persen grade C.
“Klasifikasi grade atau tipe sekolah tersebut berdasarkan RAPBS yang tiap tahun dilaporkan kepada Majelis Dikdasmen. Artinya, 85 peresen keuangan sekolah di Surabaya sudah bagus, tinggal 15 persen yang kurang,” tegas Dikky.
“Prioritas kami bagaimana caranya mengentas 15 persen sekolah greade C bisa naik jadi gradeB. Agar tidak ada sekolah grade C yang tutup,” tekat Dikky
Dia beralasan, 15 persen sekolah grade C di Surabaya tertinggal karena sarana dan lokasinya. “Jika sarana sekolahnya kurang, segera kami rehap agar tidak ada kesenjangan sarana antarsekolah. Jika ada sekolah sulit berkembang karena terisolasi, bukan tidak mungkin akan kami relokasi,” tegas Dikky.
Pola umumnya sekolah Muhammadiyah berangkat dari bawah dengan kondisi seadanya. Kemudian berbenah alalu maju, sesuai filosofi organisasi Muhammadiyah yang berkemajuan.
Surabaya Barometer Kemajuan Sekolah Muhammadiyah
Anggapan bahwa pamor sekolah Muhammadiyah Surabaya kini mengalami kemunduran dibantah Dikky.
“Beberapa sekolah excellent di Surabaya, seperti Mudipat (SD Muhammadiyah 4) dan Smamda (SMA Muhammadiyah 2) Surabaya masih terjaga kualitasnya dan tetap menjadi rujukan nasional. Namun karena kesibukan adminitrasi internal menyebabkan kurang perhatikan publikasi dan branding sehingga disalip sekolah lain,” kata Dikky.
Disusul pula prestasi baru, yakni sekolah SMAM X Genteng sebagai sekolah keberbakatan pertama, juga MI Muhammadiyah 5 Jojoran sebagai madrasah literasi tingkat nasional.
Dikky berencana, segera mengadakan raker Majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya dengan mengundang para anggota Majelis Dikdasmen masing-masing cabang dan seluruh kepala sekolah, guna memetakan ulang klasifikasi sekolah secara sarana dan keuangannya. Mana yang masuk grade A,B dan C.
“Harapan saya, ke depan sekolah Muhammadiyah di Kota Surabaya seluruhnya bisa grade A dan murid juga banyak, agar memantapkan Kota Surabaya jadi berometer kemajuan pendidikan Muhammadiyah secara nasional,” harap Dikky.
Tiga Jurus Jitu Majukan Sekolah
Mengangkat tagline “Wani Maju” Dikky Syadqumullah ingin membawa Majelis Dikdasmen Kota Surabaya memperkuat positioning sekolah Muhammadiyah Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional melalui tiga jurus jitu, yakni; memperhatikan sarana, menguatkan sistem, dan mengembangkan SDM.
“Almadatul muhimah (sarana itu penting). Jika sarana sudah pantas dan baik, kami ingin meratakan sarana agar tidak ada kesenjangan. Kalau bisa secara sarana semua sekolah di Surabaya bisa ecxellent,” kata Dikky.
“Watariqu ahamu minal adda (sistem) kita akan mengerjakan sistem pendidikan di Surabaya yang terpadu, terkoneksi, dan terintegrasi satu sama lain dengan cepat dan akurat,” terang Dikky.
“Waruhu asamu min umat (SDM). Ruh pendidik dan karyawan harus diolah perlu motivasi untuk pengembangan diri sesuai konsep guru penggerak,” jelas Dikky.
Tim Dikdasmen PDM Surabaya
“Alhamdulillah, Majelis Dikdasmen periode ini diperkuat beberapa tokoh pendidikan Kota Surabaya, antara lain; Dr Ratno Abidin Dekan FKIP UM Surabaya, Bu Mamik berpengalaman lama di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Juga Pak Syahroni orang dinas yang sering keliling dari sekolah ke sekolah. Kami akan bersatu memajukan pendidikan Muhammadiyah Kota Surabaya,” ungkap Dikky.
Berikut susunan personalia Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal PDM Surabaya Periode 2022-2027
Tim Ahli
- Dr Sujinah MPd
- Dra Mamik Suparmi MPd
- Ahmad Sya’roni SPd MPd
- Dr Endah Hendarwati SE MPd
- Heru Tjahyono
Ketua: Dikky Syadqomullah MHES
Wakil Ketua: Dr Ratno Abidin SPd MPd
Wakil Ketua: Drs Sujatno MSi
Wakil Ketua: Drs Ranu Wasisto MM
Sekretaris: Sugeng Purwanto
Anggota:
Bidang-Bidang Ismuba dan Akademik:
- Asy’ari SPd MPd
- Swasti Nur Ayni SPdI
- Drs Fauzan
- Holly Ichda Wahyuni SPd MSi
Kelembagaan, Kepegawaian, dan Pembinaan Sumber Daya Manusia:
- Al Qodar Purwo Sulistyo SH MH
- Drs Rusbandi MM
- Marini SPsi MPsi
- Shodiqun MPd
Kerja Sama, Humas, Database, dan Pendidikan Nonformal:
- Dra Nurul Kartika Ayu
- Ahmad Tsalits Alfain ST
- Achmad Zainul Arifin STP. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni