Penulis Cilik Sayyaf Azzam Bocorkan Resep Jadi Pemimpin sejak Remaja, Liputan Elisyah Susanty, Kontributor PWMU.CO dari Gresik.
PWMU.CO – Mushala An Nizar di desa Tenaru, Driyorejo, Gresik, Jawa Timur kembali menggelar Kajian Reboan online. Kali ini menggandeng SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo (Spemia) Driyorejo Gresik, Rabu (17/5/2023).
Seperti namanya ‘Reboan’, agenda rutin pekanan ini berlangsung tiap Rabu, tepat pukul 19.30-20.30 WIB. Pesertanya dari berbagai kalangan seperti jamaah mushala An Nizar, komunitas Driyorejo Mengaji, Spemia, Waterpedia, Aidan Kitchen, Pop Jasa, Santri Tour and Travel, Rumah Sakit Umum Wajak Husada, SD Muhammadiyah Driyorejo (SD Mudri), dan Dekusuma Frozen Food.
Program kerja sama ini langsung mendapat sambutan baik dari Spemia. Bagi sekolah baru itu, Kajian Reboan membawa angin segar dalam mengenalkan sekolah sehingga mendongkrak PPDB di tahun ajaran baru.
Wakil Kepala Spemia Zainal Arivin ST mengatakan, “Sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar secara akademik namun sebagai wadah pula untuk membentuk karakter dengan menumbuhkan semangat keteladanan sejak kecil.”
Kali ini pematerinya Sayyaf Azzam, penulis buku ‘Abik My Hero’. Dalam kajian ini ia membedah bukunya sendiri dengan tema ‘Berlatih Kepemimpinan sejak Remaja’. Siswa kelas VI SD asal Malang itu mengaku senang bisa diundang kembali dalam Kajian Reboan.
Remaja ini sosok G Coach termuda. Dia alumnus beberapa kelas Grounded: GBC, GLC, GPS, GBS, GSP Young People Angkatan 15, Scale-up summit, dan Grounded Business Development (GBD).
Berkat dorongan penuh dari orang tuanya, dia punya keberanian untuk bisa menulis buku dan tampil ke publik hingga saat ini. Gemar membaca buku dan meneladani tokoh-tokoh dunia ialah caranya bisa menumbuhkan jiwa kepemimpinan sejak dini.
Dia punya harapan terus berbagi ilmu. “Jika orang lain bisa, maka kita juga bisa melakukan. Jika orang lain bisa menjadi pemimpin maka kita juga bisa,” ungkapnya.
8 Fundamental Attitude dan SMART
Dalam bukunya, Sayyaf Azzam membagikan delapan fundamental attitude untuk bisa menjadi pemimpin. Katanya, ini bisa dilatih mulai sekarang. Pertama, respect (hormat kepada sesama). Kedua, positive thinking (berpikir hal-hal baik). Ketiga, honest (jujur dalam berkata).
Selain itu, perlu responsible (bertanggung jawab), happiness (selalu berbahagia), discipline (selalu tepat dalam mengerjakan sesuatu), faithful (setia), dan tidak cepat puas dengan hasil yang dicapai.
Delapan fundamental attituded itu menurutnya dapat diterapkan langsung di berbagai kegiatan sehari-hari. Bahkan dalam permainan anak-anak yang sederhana.
Dia kemudian mengenalkan konsep ‘SMART’. Ini singkatan dari spesific (membuat tujuan detail yang jelas dan mendetail), measurable (membuat tolak ukur untuk ketercapaian tujuan), realistic (membuat goal setting yang wajar atau sesuai kemampuan), dan timely (menentukan waktu untuk mencapai tujuan yang telah dibuat).
Fundamental attitude ditambah SMART, kata Sayyaf Azzam, dapat menempa sejak dini para calon pemimpin masa depan. Dia lantas menutup kajiannya dengan mengutip kata bijak Buya Hamka: “Salah satu pengerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.“(*)
Editor Mohammad Nurfatoni