Merawat Generasi Pemenang, SD Mugeb Tumbuhkan Ekosistem Belajar Al-Quran, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Fatma Hajar Islamiyah
PWMU.CO – Siswa kelas VI SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Jawa Timur melaksanakan munaqosyah (ujian) tahfidh dan tahsin, Kamis (25/5/2023).
Munaqosyah ini bersama empat penguji dari Tajdid Center Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan 4 penguji dari Mugeb Islamic Center (MIC).
Pembukaan dilaksanakan di Aula SD Mugeb, dimulai dengan pembacaan al-Quran oleh Muhammad Fahreza Putra Rahmadan. Dia baru saja meraih Juara I Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Putra di Pentas PAI Se-Kabupaten Gresik (20/5/2023).
Reza memang langganan juara di bidang serupa. Seperti juara I Tilawatil Quran Festival Faqih Usman V 2022 dan juara III MTQ Pentas Seni Kemenag 2021.
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi berpesan, “Anak-anakku sekalian, kalian yang di SD mugeb ini adalah generasi pemenang Islam masa depan. Seyogyanya kalian tidak hanya membekali diri kalian dengan ilmu keterampilan duniawi. Yang lebih penting bagaimana kalian membiasakan diri untuk terus belajar dan memahami nilai-nilai yang ada di al-Quran.”
Ari, sapaan akrabnya, lantas mengajak anak-anak menyadari dan yakin Allah memberi pentunjuk melalui al-Quran bagaimana selamat di dunia dan akhirat.
“Mugeb School tempat menumbuhkan kesadaran mempelajari al-Quran. Bagaimana membaca dengan baik dan benar sampai memahami nilai-nilai al-Quran di kehidupan kita.”
Dia menekankan, SD mugeb terus berupaya menjadi tempat mempelajari ilmu al-Quran dan lainnya. “Munaqosyah kali ini sebagai langkah menumbuhkan ekosistem belajar al-Quran agar kalian menjadi generasi pemenang yang memberikan kebaikan untuk diri kalian, orang di sekitar kalian, dan seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Dia lantas mengajak siswa memahami, “Munaqosyah ini sebagai salah satu bentuk kasih sayang ustad-ustadzah kepada kalian karena setelah ini kalian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.”
Dia berharap, saat menempuh pendidikan yang lebih tinggi nantinya mereka terus membiasakan diri dan menjadikan al-Quran sebagai pegangan hidup di mana pun berada.
“Bismillah, munaqosyah berjalan lancar, terus mmeberi semangat kita belajar al-Quran. Semoga Allah memberi kelapangan kepada hati kita agar kita mudah membaca al-Quran,” tuturnya.
Pantang Mundur
Ketua Tajdid Center PWM Jatim Misbahul Munir pun bersyukur untuk pertama kalinya menjadi bagian munaqosyah SD Mugeb. Dia lantas memotivasi siswa untuk tetap tenang menjalani munaqosyah atau ikhtibar (ujian) nanti. “Kalau ada yang keliru biasa. Nggak boleh minder!” tuturnya.
Dia lanjut memotivasi dengan mengutip semboyan, “Sekali maju, pantang mundur. Jadi begitu maju, setor, sudah tidak usah mundur! Tuntaskan! Andai capek, setengah juz, boleh istirahat. Anak-anak diberikan kesempatan istirahat 1 kali.”
Anang, sapaannya, menerangkan penilaiannya tentang bacaan al-Quran, yakni bagaimana pelafalan huruf yang tepat. “Mestinya kho. Kalau diucapkan kha, itu nanti akan diulang. Selama masih mampu melafalkan dengan baik maka bacalah dengan baik!” ajaknya.
“Kalau panjangnya 3 ketuk, usahakan tetap 3 ketuk. Jangan didiskon. Iramanya gunakan hijaz, tidak usah pindah-pindah,” lanjutnya.
Dia menuturkan, yang dinilai ialah kelancaran membaca. “Kalau tiba-tiba rem mendadak, macet, akan dibantu penguji. Kalau dibantu 1 kata masih macet, dibantu 2 kata. Kalau masih macet, akan dikurangi nilainya. Usahakan tidak mengerem. Mudah-mudahan diberi kelancaran dan anak-anak tetap semangat!” harapnya.
Sebelum siswa menuju empat ruang ujian yang sudah ditentukan, Ketua MIC Rohmawati MPdI dan Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi memandu siswa meneriakkan yel-yel, “Ikhtibar tahfid al-Quran!” Lantas siswa kompak menjawab, “Cerdas dan bahagia bersama al-Quran! Allahu akbar!”
Dalam ujian ini, aturannya sekali duduk langsung diuji 1 juz, tapi Ustad Anang memberi keringanan istirahat 1 kali jika ada yang lelah. “Alhamdulillah anak-anak sekali duduk selesai 1 juz, belum ada yang meminta istirahat,” terang Ihdal Minnan, guru SD Mugeb penanggung jawab kegiatan ini. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.