Rekor Lagi, Majelis Dikdasmen dan LPP, UPP PDM Gresik yang Pertama Raker; Liputan Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Muhammad Arfan Mu’ammar bersyukur karena majelis dan lembaga yang berada di bawah koordinasinya telah melakukan Rapat Kerja (Raker) Bersama, Sabtu (27/5/2023).
“Saya bersyukur, selain mendapat SK (surat keputusan) pertama, Majelis Dikdasmen Pendidikan Non Formal (PNF) dan LPP (Lembaga Pengembangan Pesantren) juga yang pertama melakukan raker,” ujarnya saat membuka raker di Ruang Sinergi SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik.
Menurutnya, raker ini sebagai bagian dari sinkronisasi program kerja antara Majelis Dikdasmen PNF dan LPP. Demikian juga hasil raker ini nanti akan disinkronisasikan dengan majelis dan lembaga lain di PDM Gresik.
Misalnya bagaimana Majelis Dikdasmen dan Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) bisa melahirkan atlet-atlet Muhammadiyah. Seperti tiga pemain tim nasional sepakbola asal perguruan tinggi Muhammadiyah yang ikut meraih medali emas di SEA Games Kamboja 2023.
Mereka adalah Rizky Ridho (Universitas Muhammadiyah [UM] Surabaya), Muhammad Ferrari (Universitas Muhammadiyah Jakarta), dan Muhammad Taufany Muslihuddin (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur).
Dosen Program Pascasarjana UM Surabaya itu juga menjelaskan bentuk sinergi antara Lazismu dengan Majelis Dikdasmen PNF. “Mulai tanggal 1 Juni 2023 UIS (uang infak siswa), UIG (uang infak guru), dan UIK (uang infak karyawan) melalui Lazismu. Jadi ada tenaga yang mengambil UIS, UIG, dan UIK,” katanya.
Hal ini, kata dia, melanjutkan sinergi sebelumnya antara Majelis Dikdasmen PNF dengan Lazismu melalui program Filantropis Cilik.
Soal program kerja, Arfan mengingatkan agar tidak terlalu kaku. Maksudnya meski sudah disusun di awal periode, tetapi jika ada program kerja yang tak tertulis tapi di tengah jalan baru muncul maka tetap harus diakomodasi sesuai dengan kepentingannya.
Sekretaris LPP Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu juga mengingatkan agar tidak terjadi tumpang tindih antara fungsi PDM dengan unsur pembantu pimpinan (UPP), dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan amal usaha Muhammadiyah (AUM).
“PDM dan UPP itu sebagai satu kesatuan pemilik. PCM penyelenggara. Dan AUM pelaksana,” jelasnya. Menurutnya jangan sampai pemilik terlalu digdaya sehingga penyelenggara tak punya ruang kreativitas. Atau penyelenggara yang terlalu masuk ke AUM. Atau AUM yang sulit dikoordinasi, menjadi raja-raja kecil. (*)