Pentingnya Wanita hingga Allah Mengabadikan dalam Al-Quran. Liputan Nely Izzatul, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan, KH Hakam Mubarok Lc MPdI membuka acara PraMusyda Ke-11 Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Lamongan, Ahad (28/5/2023).
Acara ini berlangsung di Aula KH Abdurrahman Syamsuri Pondok Pesantren Karangasem Paciran Lamongan. Hadir sekitar 330 kader Nasyiah dari 22 Cabang Se-Daerah Lamongan.
Mengawali sambutan, Kyai Barok -sapaan akrabnya- mengingatkan kepada kader Nasyiah se-Lamongan, agar jangan memilih kembali Desi Ratna Sari sebagai Ketua PDNA Lamongan.
“Masih cinta sama ketuanya? Tapi jangan dipilih lagi ya, pilih yang lain saja,” kata Barok sambil tersenyum.
Dia mengatakan hal itu, mengingat Desi Ratna Sari saat ini terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur periode 2022-2026.
Ada Surat An-Nisa Tidak Ada Surat Ar-Rijal
Menurut Barok, sosok wanita itu sangat penting dalam kehidupan kita semua. Sampai-sampai dalam al-Qur’an hanya ada surat An-Nisa, yakni surat tentang perempuan. Sementara surat laki laki atau Ar-Rijal tidak ada.
“Itulah yang menunjukkan bahwa wanita itu sangat penting dalam kehidupan ini, maka Allah setelah menciptakan Adam juga menciptakan istrinya yakni Hawa, yang diciptakan dari tulang rusuk,” kata Barok.
Karena diciptakan dari tulang rusuk itu, maka menurutnya perempuan jangan dibiarkan, tapi juga jangan terlalu keras terhadapnya.
“Kalau dibiarkan nanti akan bengkok, sementara kalau dikeras akan patah. Jadi jangan dikeras dan jangan dibiarkan,” tandasnya.
Pengasuh Ponpes Karangasem ini menuturkan, pada zaman Arab jahiliyah dulu, orang-orang sangat malu memiliki anak perempuan. Jika lahir anak perempuan, maka dibunuh, karena malu. Tapi dengan datangnya Islam, wanita memiliki kedudukan sangat tinggi.
“Suami kalau tidak ada istri pasti klepekan. Hebatnya wanita itu bisa sebagai istri, ibu, pendidik. Maka harus kita muliakan, bukan seperti masa jahiliah yang tidak diperhitungkan,” tegasnya.
Menurut Barok, Pramusyda ini merupakan kegiatan yang bagus sekali, karena ingin mengembangkan potensi-potensi wanita kader Nasyiah.
“Untuk membuktikan bahwa kader Nasyiatul Aisyiyah cerdas, maka digelar berbagai lomba. Sayangnya kok tidak ada lomba memasak. Padahal laki-laki akan senang kalau punya istri pintar masak dan masakan istri itu adalah yang terenak,” ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni