Ujian MBS Madinatul Ilmi Smamsatu: Dari Bahasa Arab, Tahfidh, hingga HPT; Liputan Hadiyatan Wasilah
PWMU.CO – Muhammadiyah Boarding School (MBS) Madinatul Ilmi SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik menggelar ujian diniah dan tahfidh untuk siswa kelas X dan XI peserta program MBS.
Ujian diniah dengan materi Tamrin Lughah, Sharf, Nahwu, Hadits, Tafsir Qur’an Tematik, dan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) dilaksanakan selama dua hari pada Senin-Selasa (29-30/5/2023). Sedangkan ujian tahfidh dilaksanakan pada Kamis-Ahad (1-4/6/2023).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Smamsatu Nurul Ilmiyah SPd menjelaskan,
sebagai salah satu program unggulan di Smamsatu Gresik, MBS menyelenggarakan ujian diniah dan tahfidh dengan tujuan untuk mengukur kompetensi siswa dalam memahami materi-materi yang telah dipelajari.
“Ujian diniah ini dilaksanakan untuk mengukur kompetensi anak-anak dalam memahami materi fikih, akidah akhlak, HPT, muamalah, hadits dan materi diniah yang lainnya sehingga mereka dapat mengaplikasikan pemahaman yang mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Ujian Tulis dan Munaqasah bil Ghaib
Kepala Pengasuhan MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik M. Naufal Lc MSi menjelaskan, ujian diniah para santri MBS Madinatul Ilmi ini dilaksanakan secara tulis dan esai. Hal ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik menulis huruf Arab dan membentuk nalar kritis yang dibubuhkan dalam sebuah tulisan.
“Proses ujian yang dilaksanakan secara tulis agar para santri terbiasa untuk menulis huruf arab terutama di materi nahwu, dan sharaf serta menuangkan nalar kritis dalam bentuk diskriptif pada materi tafsir, hadits, dan Himpunan Putusan Tarjih. Dan tentu butuh pemahaman untuk menuliskannya bukan sekedar menghafa,” ujarnya.
Begitupun untuk munaqasah. Dia berharap hafalan para santri menyeluruh dan tuntas tidak hanya di beberapa ayat saja. “Munaqasaah bil ghaib dilaksanakan untuk menguji keseluruhan hafalan santri, baik kelancaran maupun bacaan, sehingga diuji keseluruhan ayat-ayat yang sudah dihafalkan dalam satu semester,” jelasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni