Eling lan Waspadha oleh Ikhwanushoffa, Direktur Lazismu Jawa Tengah
PWMU.CO– Eling lan waspadha adalah diksi terkenal dari pujangga Mataram Ronggowarsito. Namun saya ingin mengelaborasi ringan secara bebas. Bolehlah saya dianggap tidak punya kapasitas. Namun di atas itu semua semoga tulisan ini bermanfaat.
Eling atau ingat atau dzikir tentu tidak melulu melafadhkan asma dan sifat Allah swt. Tentu ada dzikir dalam kehidupan. Di mana lagu, rencana, ikhtiar dan penerimaan kehidupan kita tak lepas dari pesan-pesan kerisalahan.
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran: 191)
Tak mungkin segala lagak dan hasilnya sesuai kehendak. Sekian banyak uji dan gagal sebagai penggenap dari hidup. Ya, penggenap. Karena tanpa itu malah ganjil.
Nah, justru itu penting untuk tes level respon kita. Kalau kita menerima secara baik dan melulu bisa kembali kepada Gusti, itulah yang keren.
Dalam kondisi musibah dan fitnah, Gusti tetaplah terpuji. Maka dianjurkan ketika musibah atau fitnah datang baca dulu alhamdulillaah ’ala kulli hal baru inna lillaahi wainna ilaihi roji’un.
Tentu musibah dan fitnah tak pernah mendominasi hidup. Nikmat tetaplah yang paling banyak bagi mereka yang awas. Begitu banyak kesehatan, kesempatan, waktu luang, dan prestasi-prestasi.
Ketika puji dan prestasi hadir, saat itulah meretas kewaspadaan. Silakan rayakan, cukup sekali. Tanpa euforia. Hanya sebagai tanda syukur, karena telah diizinkan Gusti dapat sesuai yang menggembirakan bahkan membahagiakan.
Tanpa Gusti, puji dan prestasi itu musykil adanya. Kita cuma suruh ikhtiar dan doa. Kabulnya tetap otoritas Allah swt. Tak perlu menepuk dada, apalagi merendahkan orang lain.
Di atas kita jauh lebih banyak yang lebih bagus, namun dengan keprihatinan yang lebih. Maka tiap suka dan lulus ujian, setelah ikrar hamdalah kita dianjurkan mengucap laa haula walaa quwwata illa billaah. Tak mungkin kita bisa ikhtiar, doa dan dapat dapat hasil kalau tak dikasih kuasa oleh Gusti.
Wallaahu a’lam.
Editor Sugeng Purwanto