Beragam Jajanan Gratis yang Ramaikan Musyda Aisyiyah Bojonegoro. Liputan Ayun Saritilawah, Kontributor PWMU.CO Bojonegoro
PWMU.CO – Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-10 Aisyiyah Bojonegoro yang digelar di Aula Taqwa Jalan Teuku Umar Bojonegoro diramaikan beragam jajanan dan minuman gratis, Ahad, (28/5/2023)
Jajanan serta minuman gratis ini disiapkan untuk menyambut peserta Musyda ke-10 Aisyiyah Bojonegoro dengan tema “Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Peradaban Bangsa.”
Ketua panitia Musyda, Gifniyu’ah SPd mengatakan, peserta yang hadir diperkirakan sebanyak 260 peserta dan penggembira sekitar 800 orang. “Mereka semua ini akan memadati Masjid At Taqwa di jalan Teuku Umar Bojonegoro,” katanya.
Selain adanya jajanan dan minuman gratis, Gifniyu’ah mengatakan, kegiatan Musyda juga diramaikan 17 stand bazar dari PCA Se-Kabupaten Bojonegoro yang menjual produk hasil olahan unggulannya.
“Peserta PCA Se-Kabupaten Bojonegoro sangat antusias memeriahkan Musyda Ke-10 Aisyiyah Bojonegoro. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jajanan dan minuman gratis yang disediakan dalam acara ini,” terangnya.
Drumband Iringi Pawai
Rangkaian kegiatan Musyda diawali dengan drumband dari Kwarda HW. Mereka mengiringi pawai dari IGABA (Ikatan Guru Aisyiyan Bustanul Athfal) Se-Kabupaten Bojonegoro di sepanjang Jalan Teuku Umar. Sepanjang jalan tersebut mulai pagi ditutup sampai kegiatan pawai berakhir.
Para peserta dan penggembira riuh berkumpul di 3 titik yang telah disediakan, yaitu di area aula at-Taqwa, area bazar di halaman masjid dan area halaman samping.
Ketua PDA Bojonegoro periode 2010-2015 dan 2015-2022 Dra Siti Nurhayati berharap, Musyda Ke-10 Aisyiyah Bojonegoro dapat melahirkan pimpinan yang amanah, transformatif.
“Yakni kepemimpinan untuk perubahan yang mampu memobilisasi seluruh potensi dan memerankan gerakan Islam yang bersifat pencerahan bagi kemajuan ummat, bangsa dan kemanusiaan universal,” tandasnya.
Menurutnya, kepemimpinan yang transformatif ini sejalan dengan spirit Islam dan keteladanan Rasulullah SAW yang membawa perubahan sebagai jalan kemajuan untuk membangun peradaban utama.
“Menggerakkan Aisyiyah memerlukan kepemimpinan yang istiqamah, sikap yang militan, gigih, serta tahan uji dalam menghadapi kesulitan dan tantangan,” tandasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni