Penguatan Bela Negara di MIM Drajat Baureno Bojonegoro. Liputan Ahmad Zainul Arifin, Kontributor PWMU.CO Bojonegoro
PWMU.CO – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 Drajat Baureno Bojonegoro menyelenggarakan kegiatan penguatan bela negara bagi generasi muda Sabtu, (27/5/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan desa yang lokasinya bersebelahan dengan sekolah. Acara dimulai pukul 08.00 sampai 11.30 WIB dan dikemas dalam tiga kegiatan, yakni Peraturan Baris Berbaris (PBB), fun-game, dan wawasan kebangsaan.
Bergabung dalam kegiatan tersebut MI Muntafa’ul Ulum Ngemplak, MI Mabdaussholah Pomahan dan MI An-Nafi’ah Banjaran Kecamatan Baureno. Masing-masing sekolah mengirimkan 25 siswa, beserta guru pendamping.
Pelatih atau instruktur dalam kegiatan ini adalah personil dari Koramil 0813-06/Baureno Bojonegoro. Koramil menerjunkan empat personil yakni Serka Dedy Novian Wibowo, Serka Edy Susilo, Sertu Budiono, dan Serda Dony Arianto.
Dalam sambutannya mewakili tim dari Koramil 0813-06/Baureno, Serka Dedy Novian Wibowo menyampaikan, kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi siswa-siswi, dalam melatih daya tahan dan daya konsentrasi, disiplin, solIdaritas dan mengatur emosi.
“Bila hal ini diberikan pada siswa sejak dini tentu sangat membantu dalam pembentukan karakter anak pada masa-masa yang akan datang,” ucapnya.
Berharap Terus Berlanjut
Kepala MI Muhammadiyah-2 Drajat Baureno, Ahmad Zainul Arifin, menyampaikan terima kasih kepada Kodim 0813/Bojonegoro atas gagasan dan kerjasama penyelenggaraan kegiatan ini. Dia berharap agar kegiatan semacam ini dapat berlanjut pada waktu-waktu mendatang.
“Alhamdulillah, sepanjang kegiatan berlangsung tidak terdapat hambatan yang menghadang. Semua peserta mengikutinya dengan antusias, penuh semangat dan ceria. Dengan didampingi guru Pembina dari masing-masing lembaga tak tersirat sedikitpun kelelahan pada mereka,” kata Zainul Arifin.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasama yang solid, dukungan dan partisipasinya demi terlaksananya kegiatan ini.
“Sungguh kegiatan yang luar biasa yang dapat menumbuhkan nasionalisme dan sikap patriotisme dikalangan generasi muda, calon pemimpin bangsa. Tak lupa permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekhilafan atau kekurangan yang ada,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjawab realita yang ada, bahwa saat ini generasi muda, khususnya anak-anak sekolah, rata-rata mereka lebih hafal lagu-lagu dangdut atau pop dari pada lagu-lagu perjuangan atau lagu nasional.
“Mereka lebih mengenal wajah artis dari pada wajah para pejuang atau pahlawan nasional. Terasa berbanding terbalik dengan slogan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan,” ucapnya.
Menyadari kondisi seperti ini, maka menurutnya, perlu diapresiasi adanya kegiatan penguatan bela negara dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
“Supaya mereka memahami bahwa kita dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan nyaman itu merupakan buah dari perjuangan pada pahlawan,” ujarnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni