LDK PP Muhammadiyah Persiapkan Rakornas; Liputan Ain Nurwindasari
PWMU.CO – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan diikuti oleh seluruh LDK PWM seluruh provinsi.
Untuk itu para LDK PP Muhammadiyah mempersiapkan kegiatan ini dengan mengadakan rapat koordinasi secara daring, Rabu (31/5/2023).
“Terkait rakornas karena di beberapa daerah, tercatat sudah 37 daerah yang sudah meminta panduan. Penting sekali untuk kita wujudkan panduan ini agar bisa menjalankan ini dengan baik dan bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan teman-teman di daerah,” terang Muchamad Arifin SAg MAg, ketua LDK PP Muhammadiyah mengawali rapat.
Arifin mengatakan bahwa rakornas menjadi agenda mendesak karena berdampak pada gera langkah LDK di wilayah maupun daerah. Oleh karena itu Arifin menekankan pentingnya matriks program menjadi panduan.
Arifin juga mengingatkan terkait pentingnya dakwah melalui persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan cara dakwah yang telah dicontohkan KH. Ahmad Dahlan.
“Dakwah kita tidak lepas dari Ali Imran ayat 104, yaitu berdakwah dengan cara organisasi. Jadi tidak dengan cara individu. Kemudian agar dakwah kita itu tidak menyimpang maka harus pada jalur yang benar,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa dakwah yang benar sesuai an-Nahl ayat 125 yaitu dakwah yang membawa misi mengajak kepada jalan Allah (ilaa sabiili rabbika) dengan metode bil hikmah wal mau’idhatil hasanah (bijaksana dan nasihat yang baik).
“Kemudian kenapa kita harus dakwah komunitas? Itu kita berangkat dari ayat Allah ini, dalam al-Hujurat ayat 13 ini, dimana Allah menciptakan manusia dari berbangsa dan bersuku-suku yang berbeda-beda, maka harus bisa menyesuakan, sesuai dengan bahasa kaumnya,” terangnya.
Wakil Sekretaris LDK PP Dr Tohirin MPdI menyampaikan secara resmi matriks program LDK PP Muhammadiyah sudah dirapatkan oleh PP Muhammadiyah dan mendapatkan penilaian yang cukup bagus sesuai arahan, dan hanya sedikit revisi.
Matrik Program Kerja
Sekretaris LDK PP Muhammadiyah Dr Suhardin MPd lantas melanjutkan dengan memaparkan matriks program LDK yang sudah disetujui oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Alhamdulillah dengan kepemimpinan PP yang sekarang mencoba sinergitas antarmajelis, mana yang digarap oleh LDK, mana yang digarap oleh Majelis Tabligh, mana yang digarap majelis-lembaga yang lain. Terutama kita berangkat dari putusan muktamar,” ucapnya mengawali pemaparan matriks program.
Matriks program LDK ini, lanjut Suhardin, juga mengacu pada visi gerakan dakwah Muhammadiyah yaitu Terciptanya gerakan dakwah Muhammadiyah yang maju, profesional, modern adaptif dengan perkembangan lingkungan.
“Visi gerakan ini akan diukur oleh KPI, pertama tingkat kepuasan warga terhadap layanan Muhammadiyah. Kita mengukur warga bangsa Indonesiaa terhadap layanan Muhammadiyah, kesehatan, pendididkan, sosial,” terangnya.
Suhardin menyampaikan LDK dituntut memiliki inovasi dan kreasi dalam mengembangkan model-model dakwah. Ia juga menekankan agar pemahaman tentang komunitas sebagai sasaran dakwah LDK diperjelas.
“Komunitas itu harus diperjelas. Komunitas itu ada ikatan yang menjadi identitas dan menjadi entitas kelompok. Jadi kalau komunitas bawah, ada kesamaan identitas, sama-sama merasakan himpitan kehidupan. Kalau atas jelas juga, berkelas, elite minority, dan tidak mau digabungkan kelas universal,” terangnya.
Oleh karena menurut Suhardin kelas menengah cenderung tidak komunitas dan bukan merupakan sasaran utama dakwah LDK.
“Bagi PP itu yang perlu kita buatkan semacam guidance untuk daerah dan wilayah,” tandasnya. (*)
Editor Mohammaf Nurfatoni