Majelis Hukum dan HAM PWM Jatim Raker bersama LBHAP untuk Harmonisasi, Liputan Ubay Nizar Al Banna
PWMU.CO – Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MH dan HAM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama dengan Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP), di Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (1/6/2023).
Ketua MHH PWM Jatim, Ahmad Riyadh mengatakan, harus ada harmonisasi dan interaksi yang baik dan intensif antara MH dan HAM dan LHBAP baik di lingkup Jatim maupun di daerah-daerah (kabupaten/kota).
“Pola hubungannya harus jelas dan sesuai dengan pedoman, baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya, sehingga tidak ada tumpang tindih antara MH dan HAM dengan MH dan HAM, wilayah dengan daerah, dengan LBHAP dan LBH daerah, termasuk dengan LBH universitas, dan sebagainya,” ujarnya.
Lima Problem Kemanusiaan
Ketua PWM Jatim Dr Sukadiono MM merujuk pada gagasan ‘Tauhid Sosial’ dari M. Amien Rais menyebut, terdapat lima problem kemanusiaan yang aktual sampai saat ini. Yakni adanya degenerasi moral, disparitas income, disparitas pendidikan, suasana kehidupan yang hobbesian, serta eksploitasi sumber daya alam.
Maka dari itu, MH dan HAM serta LBHAP dengan harmonisasi dan interkoneksi yang bagus diharapkan bisa menjadi salah satu jawaban terhadap persoalan-persoalan tersebut, baik di internal Muhammadiyah maupun secara eksternal bagi masyarakat luas pada umumnya.
“MHH punya peran untuk melakukan advokasi terhadap persoalan-persoalan kehidupan yang hobbesian itu dan termasuk persoalan eksploitasi sumber daya alam,” kata Sukadiono.
Pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu mengharapkan agar raker ini bisa menghasilkan sinkronisasi dan sinergi kelembagaan. “Jadi sinkronisasi dan sinergi kita dalam kelembagaan itu satu pintu dalam menangani kasus,” pesannya.
Sukadiono menegaskan, sinergi antarlembaga Muhammadiyah yang solid sangat penting untuk bisa melakukan advokasi dan menyelesaikan kasus-kasus atau persoalan-persoalan hukum, maka koordinasi dan komunikasi harus baik.
“Organisasi itu adalah manajemen, manajemen adalah leadership, dan leadership adalah komunikasi. Inti dari komunikasi adalah kelapangan hati,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni