PWMU.CO – Banyak kegaduhan terjadi di negeri ini akibat ketidakadilan. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Najib Hamid MSi menyebut salah satu wujud dari ketidakadilan itu adalah tidak adanya batasan kepemilikan tanah. Sehingga satu orang bisa menguasai tanah berhektar-hektar luasnya.
Akibatnya, kini banyak warga yang kesulitan untuk memiliki rumah sebagai tempat tinggal. Karena harga tanah sangat mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat kelas bawah yang tinggal di perkotaan. Terlebih tanah di kawasan bisnis perkotaan. ”Tidak dibatasinya jumlah kepemilikan lahan adalan wujud dari ketidakadilan itu sendiri. Akibatnya, saat ini susah cari rumah masa depan. Sampai meninggal pun bingung cari tempat pemakaman,” ujar Najib saat mengisi Pengajian Ahad Pagi di kompleks Perguruan Muhammadiyah Jalan Jatayu 18 C Buleleng, Bali (7/5).
(Baca: Din Syamsuddin tentang Pembubaran Pengajian: Fans MU Tak Bisa Dipaksa Menyukai Chelsea)
Nadjib menceritakan bahwa Masjid Dakwah yang berada di Jalan Embong Malang dulunya banyak sekali jama’ahnya. Bahkan, jadi jujukan orang yang mau belajar agama ketika singgah di Suarbaya. Tapi, setelah ditetapkan sebagai kawasan bisnis, dan berdiri Empire Palace maupun Tunjungan Plasa, masjid tersebut akhirnya sepi dari jama’ah. Bahkan, tidak ada lagi jama’ah yang kesana. Karena aksesnya terbatasi.
Karena itu, Nadjib mengingatkan kepada umat Islam yang memiliki tanah, terutama di tempat-tempat yang strategis agar mempertahankannya. ”Umat Islam jangan mudah menjual tanah miliknya. Karena itu bisa jadi awal pelemahan dakwah Islam,” ungkapnya.
Dampak dari ketidakadilan lainnya, sebut Nadjib adalah memicu masyarakat miskin terjerat oleh rentenir. Karena tidak ada lembaga keuangan (Bank) yang bisa membantu mereka. ”Bank-bank yang ada tidak berniat monolong sesuai jargonnya. Karena Bank hanya melihat sisi keuntungan semata,” paparnya.
Nadjib berharap agar gerakan Muhammadiyah mampu menawarkan solusi untuk mengurai persoalan ketidakadilan tersebut. ”Dakwah itu bukan mengumbar kemarahan. Tapi, harus bisa memberi solusi dari problem para jama’ah,” tegasnya.(uzlifah/aan)