PWMU.CO – Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPK PDM) Bayuwangi menyelenggarakan Diskusi bersama Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dengan tajuk ‘AMM antara Peluang dan Tantangan Sebagai Kader Bangsa,’ di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Banyuwangi, Ahad (7/5) kemarin.
Sebanyak 90 peserta mengikuti diskusi perdana kali ini. Perwakilan Ortom Muhammadiyah tingkat daerah tersebut begitu antusias menyimak pemaparan dari Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid MSi dan Direktur Radar Banyuwangi Syamsudin Adlawi selaku narasumbernya.
(Baca: Banyak Masyarakat Jadi Korban Ketidakadilan karena Kepemilikan Tanah Tak Dibatasi)
Syamsudin dalam paparannya mengaku sangat mengagumi ketokohan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Menurutnya, ketokohan KH Ahmad Dahlan sudah terlihat sejak masih muda. Dahlan muda, sebut Syamsudin sudah memiliki visi dan pondasi yang jelas dalam membangun bangsa Indonesia.
Lebih lanjut Syamsudin menyebut salah satu syarat dari kesuksesan sebuah bangsa adalah ditentukan oleh para pemudanya. Tokoh-tokoh Islam, seperti Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, hingga KH Ahmad Dahlan bergerak dan berjuang untuk umat sejak masih muda. Para tokoh itu pun bisa memberi warna bagi kehidupan umat Islam, dan bangsanya.
”Hendaknya, KH Ahmad Dahlan dan tokoh-tokoh Islam itu bisa menjadi inspirasi bagi kaum muda Muhammadiyah untuk ikut membangun bangsa ini,” ujar alumni PMII.
Di saat yang sama, Nadjib menyampaikan salah satu pesan dari KH Ahamad Dahlan sekitar 100 tahun yang lalu, yakni semua yang hidup itu layaknya orang mati. Kecuali, mereka yang berilmu, beramal dan ikhlas.”Sebagai kaum muda, AMM harus bisa mengambil peran dengan cara menguasai bidang-bidang keahlian tertentu,” pesannya.
Nadjib mengingatkan agar AMM tidak hanya pandai dalam retorika. Tapi juga harus mahir dalam menulis dan memiliki karakteristik yang kuat. ”Dengan itu AMM benar-benar berkontribusi besar mengawal kehidupan yang Islami di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,” pesannya. (aan)