PWMU.CO– Kurikulum sekolah Muhammadiyah harus berbeda dengan kurikulum pemerintah, seperti kurikulum merdeka termodifikasi. Hendaknya memiliki ciri keunggulan tersendiri.
Demikian disampaikan oleh Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dr Khozin MSi Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Ketintang Surabaya, Sabtu – Ahad (3-4/6/2023).
Menurut Khozin, kurikulum sekolah Muhammadiyah berbeda tujuannya agar lulusan sekolah Muhammadiyah berbeda dengan sekolah pemerintah. ”Sekolah Muhammadiyah harus memiliki keunggulan,” katanya.
Khozin berpesan agar sekolah Muhammadiyah terus belajar. Dengan begitu bisa maju dan siap dengan perubahan. Tanpa perubahan, sekolah Muhammadiyah akan mati.
Dia menambahkan, acara lokakarya ini luar biasa. Semula peserta ditargetkan hanya 200 orang. Namun di luar ekspetasi, peserta bertambah.
”Ada 25 kabupaten dan kota yang bergabung saat ini, karena undangan kami. Tapi ada juga sekolah yang harus dijemput di tempatnya untuk ikut acara seperti ini,” kata Khozin yang dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Dia mencontohkan Bu Laili yang dari Bawean antusias mendaftar sebagai peserta lebih dulu, ketika diberitahu ada acara ini.
Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM, Phony Aditiawan Mulyana SE MM, menambahkan, peserta lokakarya ini berjumlah 276 orang terdiri dari guru dan kepala sekolah Muhammadiyah. Rinciannya 102 guru dan kepala SD/MI, 50 orang dari SMP/MTs, 70 orang dari SMA/MA, dan 54 dari SMK.
Narasumber hari pertama dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Mohammad Budiyanta MPd, Dr Wahono Widodo MSi, Dr Elok Sudibyo MPd, Dr Sifak Indana MPd, dan Haris Rosyidi MPd.
Hari kedua narasumber dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) untuk menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) sampai modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mereka adalah Dr Nur Fauziyah MPd, Dr Sri Suryanti MPd, Ismail Marzuki MPd, dan Fatimatul Khikmiyah PhD.
Hadiri di acara pembukaan berlangsung Sabtu (3/6/2023), Sekretaris PWM Prof Dr Biyanto MAg, Sekretaris Majelis Dikdasmen Dr Eko Hardi Ansyah MPsi, Ketua Divisi Akademik Majelis Dikdasmen Dr Raharjo MSi, dan Dr Wiwi Wikanta MSi, Prof Dr Ahmad Lutfi MPd, Dr Afida Safriani, Ahmad Nurefendi Fradana MPd.
Penulis Siti Agustini Editor Sugeng Purwanto