PWMU.CO – Dinginnya udara Kota Malang tak mampu menghalau hangatnya suasana Pendidikan Khusus Calon Pimpinan (Diksuscapim) yang diselenggarakan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPKU PWM) Jawa Timur di Hotel Solaris. Sebanyak 41 peserta perwakilan dari Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah/ Aisyiyah dan klinik Muhammadiyah se-Jawa Timur ikut ambil bagian dalam Diksuscapim kali ini.
Ketua MPKU PWM Jatim dr Sholihul Absor MKes dalam sambutannya mengatakan saat ini MPKU diberi amanah oleh Persyarikatan untuk mengelola dan mengembangkan amal usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang kesehatan yang jumlah puluhan. Klinik maupun rumah sakit tersebut tersebar di kota/kabupaten se-Jatim. Oleh karena itu, sebut Absor MPKU PWM Jatim berkewajiban untuk memastikan bahwa pimpinan AUM kesahatan telah memenuhi persyaratan sebagai seorang pimpinan AUM kesehatan.
(Baca: Inilah Cara Rumah Sakit Muhammadiyah Tingkatkan Mutu Pelayanan dan Begini Jurus agar Karyawan AUM Aktif di Muhammadiyah Tempat Tinggalnya)
Idealnya, menurut Absor seorang pimpinan AUM kesehatan adalah seorang dokter yang telah menyelesaikan program strata dua (S2) di bidang manajemen rumah sakit. Selain itu, mereka juga harus memiliki landasan ideologi Muhammadiyah yang kuat. Sehingga institusi yang dipimpinnya bisa berkembang baik dengan membawa ruh dakwah Muhammadiyah dalam operasionalnya.
Akan tetapi, Absor mengakui dalam prakteknya pimpinan AUM kesehatan belum semuanya bisa memenuhi persyaratan ideal tersebut. ”Kemampuan leadership pimpinan akan sangat menentukan maju tidaknya AUM kesehatan yang dikelolanya. Karena itu MPKU berinisiatif mengadakan Diksuscapim,” katanya saat membuka acara, Senin (8/5).
Seorang pimpinan AUM kesehatan dituntut untuk fokus dalam menjalankan amanah Persyarikatan. Karena pimpinan AUM kesehatan juga adalah penentu wajah Muhammadiyah di masa depan. ”Wajah Muhammadiyah di masa depan bukan semata ditentukan oleh mereka yang duduk di jajaran struktural saja, tapi juga mereka yang jadi pimpinan AUM,” tegas Ketua PWM Jatim Dr M. Saad Ibrahim saat memberi kuliah umum tentang keorganisasian Muhammadiyah dan Komitmen Pimpinan AUM kesehatan untuk membesarkan Persyarikatan.
(Baca ini juga: Rumah Sakit Muhammadiyah Ini Adakan 3 Kali Baitul Arqom)
Selama Diksuscapim, para peserta dinilai aspek knowledge, attitude, aktivitas pribadi maupun aktivitas kelompok. Dengan metoda klasikal, diskusi kelompok, tugas individu dan kelompok serta presentasi kelompok, diharapkan akan lahir pimpinan yang handal dan mempunyai komitmen ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan yang kuat. Sehingga peran AUM kesehatan sebagai media dakwah Persyarikatan bisa tercapai.”Diksuscapim ini harus mampu menjadi milik seluruh peserta. Bukan hanya milik pengurus MPKU PWM Jatim,” ujar Fatchurrahman SE, salah satu Panitia.
Diksuscapim ini sendiri dibagi menjadi 2 tahap. Pertama, di Hotel Solaris Malang pada 8-10 Mei 2017, dan kedua, di Bess Resort Lawang pada tanggal 16 Mei 2017. Adapun materi yang disampaikan adalah kuliah umum, al-Islam dan ke-Muhammadiyahan, lalu manajemen umum dalam perspektif, manajemen pemasaran, anajemen sumber daya insani, manajemen keuangan dan leadership, serta problem solving. (tj/aan)