PWMU.CO – Pengajian harus dikemas dengan kreatif dan inovatif, sehingga mampu menarik perhatian para jama’ahnya. Pengajian juga harus mampu memberikan solusi bagi problem jama’ahnya. Demikian paparan Nadjib Hamid MSi saat mengisi Pengajian Ahad Pagi di Perguruan Muhammadiyah Jalan Jatayu 18 C Buleleng Bali (4/5).
”Pengajian itu haruslah menggembirakan buat jama’ahnya. Terlebih, pengajian harus bisa menyelesaikan problem keumatan. Sehingga para jama’ah semakin tertarik untuk ikut pengajian,” ujar Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
(Baca: Angkatan Muda Muhammadiyah Harus Memiliki Keahlian dan Karakter untuk Membangun Bangsa Indonesia)
Pria yang pernah menjabat sebagai Komisioner KPU Jatim lantas memaparkan beberapa konsep pengajian yang dilakukannya di Surabaya. Dengan tegas, Ia menyebut ada 5 konsep yang bisa diterapkan agar penyelenggaraan pengajian diminati dan dipercaya jama’ahnya.
Pertama, pengajian harus on time atau tepat waktu. Ini dimaksudkan agar jama’ah ada kejelasan untuk melakukan aktivitas berikutnya. Kedua, semua jama’ah harus disapa sebagai wujud kedekatan dan penyemangat. Kemudian ketiga, kalau memungkinkan jama’ah bisa diberi sesuatu sebagai penyemangatnya. Karena pada prinsipnya semua orang itu suka diberi. Baik itu orang kaya maupun miskin. Pemberian itu pun tidak perlu yang mahal. Bisa dengan sayur atau yang lainnya. ”Mereka diberi sesuatu itu sudah senangnya luar biasa,” papar Nadjib yang disambut tawa para jamaah.
(Baca juga: Banyak Masyarakat Jadi Korban Ketidakadilan karena Kepemilikan Tanah Tak Dibatasi)
Keempat, berikan kejutan-kejutan yang membuat jama’ah bahagia. Kelima, jadikan pengajian sebagai sarana untuk pemberdayaan ekonomi jama’ah. ”Yang mau jualan ya silahkan,” ujar Najib.
Dalam setiap gerakan dakwah, sebut Nadjib bisa dipastikan banyak menemui kendala soal pendanaan. Nadjib mengingatkan agar jangan sampai mengharapkan dana hibah dari APBD. ”Karena janjinya kambing dapatnya kucing. Begitu kambingnya dikirim, besok sudah mati,” kelakarnya.
Di akhir tausyiahnya, Najib berpesan agar Ramadhan tahun ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keshalehan individu dalam bentuk ritul ibadah sekaligus untuk meningkatkan keshalehan sosial.”Dalam berorganisasi pasti ada seksi paedoh. Tapi biarlah, karena biasanya yang masuk seksi itu karena tidak bisa berbuat apa-apa,” tandasnya. (uzlifah/aan)