PWMU.CO – Suksesi kepemimpinan menjadi salah satu agenda paling menarik dalam setiap Musyawarah Daerah (Musyda), termasuk di Pimpinan Derah Muhammadiyah (PDM) Magetan (Ahad, 27/3). Suasana mulai memanas sejak tata tertib pemilihan dibacakan. Sehingga ketua incumbent terpaksa mengundurkan diri dari pencalonan.
”Sejak menjelang Musyda memang muncul faksi-faksi yang mengampanyekan calon masing-masing yang berbeda, seperti tercermin dalam diskusi di media social,” kata salah seorang anggota musyawarah.
(baca juga: Panitia Klarifikasi Berita Musyda Magetan)
Sebelum pemilihan, Wakil Ketua PWM jatim, Nadjib Hamid diminta meluruskan penjelasan mengenai tatib pemilihan, terutama mengenai perbedaan mekanisme pemilihan langsung dan formatur.
“Sesuai tata tertib ini, pemilihan dilakukan secara langsung. Setiap anggota musyawarah memilih 13 anggota pimpinan, dan mereka yang terpilih akan menentukan posisi masing-masing,” jelas Nadjib. Berbeda dengan pemilihan melalui formatur, yang menurutnya anggota formatur hanya bertugas menyusun kepengursuan.
Pemilihan dilakukan usai sidang komisi. Sebanyak 181 anggota Musyda memilih 13 dari 39 calon tetap. Dalam pemilihan yang dilakukan secara manual tersebut, Sumino meraih suara terbanyak (108). Disusul Marsono (101). Kemudian Sutarno (97), Suwito (96), Haryadi Suprabawa (95), Achmad Sedyo Utomo (91), Thoyib Rantiarno (90), Ihsanudin (81), Amrozi Hamidi (71), Slamet (70), Muhammad Nur (65), Yakup Triyana Kaharudin (61), dan Husnul Fuad (55).
“Dalam rapat penetapan ketua, disepakati peraih suara terbanyak, yaitu Sumino sebagai ketua PDM periode 2015-2010,” ungkap Marsono, ketua panitia pemilihan.
Saat menutup Musyda, Nadjib mengingatkan agar faksi-faksi yang berkembang sebelum Musyda diakhiri. Selanjutnya, para pimpinan terpilih agar menjaga kekompakan, dan dalam penyusunan majelis/lembaga supaya merekrut sebanyak-banyak kader.(azmi/aan)