Jual Hasil Pertanian di Acara Pengukuhan, Produk MPM Laris Manis. Liputan Slamet Hariadi, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Lamongan periode 2022-2027 diramaikan dengan beberapa stan bazar di halaman GOR Lamongan, Ahad, (11/6/2023).
Terlihat deretan stan menjual berbagai macam produk olahan baik makanan, minuman, juga buah-buahan. Salah satunya stan dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Lamongan.
Stan MPM PDM Lamongan nampak ramai dikunjungi peserta yang hadir dalam pengukuhan. Di stan tersebut dijajakan berbagai hasil pertanian dengan harga yang cukup murah, yakni melon, pepaya hawai, belimbing, dan jambu air.
Ketua MPM PDM Kabupaten Lamongan Muhammadiyah Shobikin Amin SSos MM mengatakan, bazar ini selain upaya memperoleh keuntungan ekonomi, yang lebih penting adalah menyadarkan kepada jamaah tentang pentingnya menanam.
“Siapa yang menanam pasti akan mengetam. Dari bumi kita berpijak, kalau kita mau kelola dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan buah yang segar dan manis, seperti yang dijual di stan MPM ini,” ujarnya.
Acara Belum Mulai, Dua Produk Sudah Habis
Ia bersyukur lapak hasil bumi yang dijual MPM PDM Lamongan ini laris manis. “Acara pengukuhan belum dimulai, dua produk sudah terjual habis. Artinya buah yang ditanam dari tanah kita sendiri masih cukup diminati dan disukai masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, ini merupakan pertanda baik untuk terus menerus digelorakan semangat bertani dan menanam, terutama bagi kaum muda yang canggung dalam bertani.
Wakil Ketua PDM Lamongan yang membidangi MPM Mohammad Su’ud SPdI SP mengapresiasi semangat dan kreativitas MPM PDM Lamongan.
“Bazar adalah sebuah bentuk edukasi kepada masyarakat, bahwa kita kembalikan kepada pribumi sebagai pemilik bumi Indonesia. Jangan malu membeli dan menikmati produksi petani rakyat,” ucapnya.
Menurutnya, mencintai produk petani sama dengan menghidupkan dan melanggengkan usaha mereka.
Dia juga menjelaskan, fokus MPM ke depan dalam periode ini adalah mendampingi para petani untuk membangun kepercayaan diri.
“Kami mempunyai tugas moral untuk membuka link dan jaringan pemasaran produk-produk mereka,” ucap Kepala Sekolah SMK 6 Modo ini.
Selama ini, sambungnya, yang terbangun dalam mindset para petani adalah, mereka merasa menjadi kelas bawah, padahal potensinya luar biasa dan tidak bisa dianggap remeh.
“Maka saya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat, khususnya simpul-simpul Muhammadiyah untuk mendukung program ini,” tandasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni