Gandeng Juleha Lamongan, PRPM Sendangagung Persiapkan Idul Kurban, Liputan Gondo Waloyo, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Sendangagung mengundang Juru Sembelih Halal (Juleha) Lamongan untuk mengadakan pelatihan penyembelihan di Masjid an-Nur Jalan Sengkan Sendangagung, Paciran Lamongan, Jawa Timur, Jumat, (9/6/2023).
Acara yang berlangsung selama lima jam dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB ini berjalan gayeng, santai tapi serius. Hal tersebut karena gaya penyampaian dari tim Juleha Lamongan Jatim ini santai dan lucu.
Beberapa peserta terhibur saat ditayangkan video kesalahan teknis dalam proses penyembelihan. Tetapi tetap serius karena materi yang dibawakan jelas dan konkret.
Acara ini diikuti sekitar 50 peserta. Mereka tidak hanya dari anggota Pemuda Muhammadiyah Ranting Sendangagung, tetapi juga datang dari pemuda Ranting Sumurgayam, Karangtawar Laren. Bahkan ada dari anggota Anshor Sendangagung.
Antusiasme peserta sangat besar karena mereka ingin tahu tentang proses penyembelihan hewan yang benar sesuai syariat.
Ketua PRPM Sendangagung Farih Hamdan SPdI mengaku ingin memperoleh ilmu penyembelihan dari Juleha.
“Saya pribadi dan teman-teman di PRPM Sendangagung merasa perlu menimba ilmu penting ini, demi persiapan idul kurban yang akan datang sebentar lagi,” papar Hamdan yang juga guru Seni Suara di SMPM 12 Paciran ini.
Sementara itu, Juleha Lamongan yang hadir dalam acara ini ada 15 orang, salah satunya adalah Ketua Juleha Ruslan SPd dan penasehat Juleha Lamongan Ustadz Azzam.
Dalam kesempatan ini, Ustadz Azzam banyak menjelaskan tentang fiqih kurban dan sembelih, handling hewan, cara merebahkan dan mengikat hewan, teknik penyembelihan, serta cara menghitung berat karkas kurban.
Peserta Antusias dan Senang
Salah satu peserta dari Karangtawar Laren, Abdul Muiz merasa bersyukur bisa menghadiri pelatihan yang diadakan Juleha Lamongan di Sendangagung ini. Karena dia merasa ada kekhawatiran ketika harus memotong hewan kurban yang banyak dan dilakukan secara tergesa-gesa.
“Saking banyaknya hewan yang harus saya potong, sampai capek tangan ini. Bagaimana solusinya?” tanyanya Abdul Muiz kepada Tim Juleha.
“Hari raya kurban tidak hanya sehari, masih ada hari tasyrik, maka sebaiknya tidak harus dipotong semua hari itu,” jawab tim Juleha.
Kepada PWMU.CO, Azzam mengaku bersyukur anggota Juleha Lamongan ini sudah banyak.
“Sejak berdiri Tahun 2017 hingga kini jumlah kita sudah 90 anggota. Juleha Lamongan Jatim ini tidak milik golongan apapun,” tegas pria asal Made Lamongan ini.
Azzam juga menjelaskan, bahwa Juleha ini merupakan salah satu organisasi non profit yang sudah punya badan hukum.
“Juleha ini skalanya sudah tingkat Jawa Timur, dan Lamongan ini sudah mengikuti SK dari Jawa Timur,” ucapnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni