Cerita Agung Danarto soal Pemeluk Kristen yang Hafal Doa Khas Muhammadiyah; Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Naimul Hajar.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr H Agung Danarto MAg menyampaikan tausiah penguatan ideologi, dalam Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo, Sabtu (10/6/23).
Di Auditorium AR Fachruddin SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Agung Danarto menyampaikan cerita seorang non-Muslim di tanah Papua yang memimpin doa. Tak tanggung-tanggung, doa itu dibaca pada acara yang dihadiri Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Awalnya dia menyampaikan bahwa akhir-akhir ini sedang viral istilah Kristen Muhammadiyah (Krismuha). “Mereka yang tidak paham dengan Krismuha, ini menganggap Muhammadiyah melakukan sinkretisme agama,” tuturnya.
Dia menambahkan, Muhammadiyah ingin memajukan seluruh umat dan bangsa tak terkecuali di daerah Indonesia timur yang mayoritas nonmuslim. Sekolah Muhammadiyah di NTT, Sorong, dan beberapa tempat menjadi pilihan menuntut ilmu.
“Dua perguruan tinggi Muhammadiyah di Sorong totalnya sekitar 12 ribu mahasiswanya, itu 70 persen adalah non-Muslim. Perguruan Muhammadiyah menjadi rujukan karena memang menjadi unggulan,” imbuhnya.
Meskipun mahasiswa itu kuliah di Muhammadiyah, mereka tetap diberi kebebasan untuk memeluk dan manjalankan keyakinan agamanya. “Bahkan di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong terdapat gereja di hari efektif pembelajaran, penuh dengan mahasiswa berkegiatan,” ungkapnya.
Mereka yang merasa mendapatkan jasa dari Muhammadiyah kemudian bersimpati dan yang bersimpati itu yang mendeklarasikan sebagai Krismuha, agama mereka tetap Kristen.
Baca sambungan di halaman 2: Bintang Muhammadiyah dari Timur