Fakta Baru, Ternyata Musycab Muhammadiyah Sudah Ke-8
PWMU.CO — Fakta baru sejarah Muhammadiyah Modo kembali terungkap. Setelah melalui penelusuran beberapa dokumen dan arsip organisasi, akhirnya ditemukan informasi penting terkait dengan Musyawarah Cabang (Musycab).
Hal ini dibenarkan oleh Mohamad Su’ud, sekretaris Pimpinan Cabang Muhamadiyah (PCM) Modo, Rabu (14/6/2023).
Dalam berita sebelumnya di portal ini, diinformasikan bahwa permusyawaratan tertinggi di tingkat cabang yang akan berlangsung pada tanggal 2 Juli 2023 adalah yang ke-7. Tapi berdasarkan fakta baru urutan yang benar adalah ke-8.
Menurut Su’ud, yang juga menjadi sekretaris dua periode berturut-turut ini, urutan Musycab ke-7 disesuaikan dokumen laporan pertanggungjawaban tiga periode terakhir, yaitu musycab ke-4, musycab ke-5, dan musycab ke-6. “Tiga dokumen tersebut masih tersimpan rapi. Dan kami hanya mengurutkan saja,” jelasnya. Sedangkan arsip musycab sebelumnya sampai sekarang masih dalam pencarian.
Namun, dua hari sejak diunggahnya berita musycab (https://pwmu.co/299242/06/13/logo-dilaunching-drumben-manula-siap-ramaikan-musycab-muhammadiyah-modo/), telah ditemukan selembar kertas dalam bendel surat masuk SMK Muhammadiyah 6 Modo.
Surat tertanggal 25 Agustus 1996 tersebut berisi undangan menghadiri musycab ke-3 yang ditujukan kepala SPP Snakma Modo (sekarang bernama SMK Muhammadiyah 6 Modo). Di surat tersebut tertulis kata muscab bukan musycab. Muscab ke-3 ini dilaksanakan pada Kamis, 29 Agustus 1996 di Perguruan Muhammadiyah Modo.
Bentuk ketikan surat terlihat di zamannya. Ketikan di atas kertas putih yang kasar dengan memakai mesin ketik manual.
Surat ditandatangani Ketua Panitia Muscab ke-3 M. Rofiq dan Sekretaris Muhanin. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Modo saat itu adalah H. Ali Fikri.
Kalau diurutkan lima tahunan, papar Su’ud, bahwa periode 1990-1995 musycab ke-3, maka tidak terbantahkan kalau periode 2015-2022 adalah musycab ke-8.
“Ini adalah pelurusan sejarah, agar secara pasti bisa menjadi pedoman untuk generasi selanjutnya. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” tandas pria yang juga menjadi Wakil Ketua Pimpinan Daerah Lamongan (PDM) ini.
Fakta ini diperkuat lagi dari sumber buku, Tumbuh Mekar di Bumi Lamongan, Sejarah Pergerakan Muhammadiyah Lamongan tahun 1936-2022. Tercatat bahwa H. Ali Fikri pernah memimpin PCM Modo selama dua periode yaitu 1990-1995 dan periode 1995-2000.
Bila diurutkan perjalanan musycab dari periode ke periode, sebagai berikut:
1960-1980 dijalankan secara kolektif. Tidak ada Musycab.
1980-1985 Musycab ke-1
1985-1990 Musycab ke-2
1990-1995 Musycab ke-3
1995-2000 Musycab ke-4
2000-2005 Musycab ke-5
2005-2010 Musycab ke-6
2010-2015 Musycab ke-7
2015-2022 Musycab ke-8
Makna di Balik Logo Musycab Ke-8
Logo Musycab dengan background putih dan kombinasi hijau dibuat lagi oleh Afif Mubarok, setelah diitemukannya fakta baru tentang urutan musycab. Aktivis Pemuda Muhammadiyah Modo ini sengaja mendapat tugas khusus dari PCM Modo untuk mendesaign logo. Akhirnya logo baru yang diajukan iti disetujui oleh PCM Modo.
Afif yang juga pemilik Abiyasa Print Modo, menjelaskan bahwa 8 sinar yang memancar melambangkan urutan musycab ke-8. Sinar ini diambil dari sinar logo Muhammadiyah. Menurut Afif sinar ini melambangkan Muhammadiyah selalu mencerahkan.
Pegunungan dan masjid memiliki arti gagasan utama dalam perpaduan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah berbasis di masjid. Pegunungan melambangkan Modo berada di area geografis pegunungan dan hutan. Sedang ada pohon yang menjulang tinggi bermakna Muhammadiyah Modo siap menghadapi tantangan dakwah seberat apapun.
“Kami turut lega dan senang mendapat kepercayaan membuat logo musycab ke-8. Semoga logo ini mampu menginspirasi gerakan Muhammadiyah semakin gesit dan berkemajuan,” ungkap Afif kepada PWMU.CO.
“Semoga Musycab Ke-8 Muhammadiyah Modo yang bertema Membumikan Islam Berkemajuan, untuk Modo Jaya dan Berbudaya, berlangsung penuh hikmat dan sukses,” harap dia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni