Kunjungi Rumah Potong Hewan, Siswa Siswa SMK Berangkat Tengah Malam, Liputan Mohammad Suud
PWMU.CO — Suasana sekolah tidak seperti biasanya. Pukul 21.00 suara sepeda motor satu per satu masuk area sekolah, menerobos kegelapan malam. Ada yang berkendaraan sendiri ada juga yang diantar keluarga. Sebanyak 31 siswa sedang mempersiapkan diri berangkat mengunjungi Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU).
Kegiatan kunjungan ini bagian dari praktik siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo (SMK Memo) untuk kompetensi Agribisnis Ternak Unggas, Agribisnis Ternak Ruminansia dan Keperawatan Hewan.
“Kegiatan kunjungan dan praktik ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang kami terapkan setelah para siswa memperoleh materi teori yang cukup,” jelas Rahmadtika Ade Istyawan, Ketua Program Studi (Kaprodi).
Tepat pukul 22.30 WIB siswa berbaris rapi. Salah satu dari mereka maju ke depan untuk memimpin doa sebelum berangkat ke lokasi, di Komplek RPH Sidoharjo, Lamongan. Sementara itu tiga guru pendamping, M. Budi Utomo, Taufiq Hidayat, dan Rahmad Tika Ade Istyawan, turut larut dalam kekhusuan berdoa.
Pukul 22.40 mobil melesat cepat membawa peserta kunjungan. Sebagian besar dari mereka tertidur pulas. Ada juga yang asyik main HP dan juga ngobrol bersama teman duduknya.
Tepat jam 24.00 perjalanan sampai di tujuan. Dengan badan lunglai dan lemah, satu per satu para siswa kelas XI ini keluar dari mobil. Beberapa siswa langsung menyerbu kamar mandi. Ada yang duduk santai sambil menunggu komando pendamping.
Mengapa kunjungan dilakukan malam hari? “Karena proses pemotongan dilakukan pada malam hari,” jawab Rahmadtika yang juga alumnus SMK Memo.
Mengasah Kompetisi Siswa
Menurut Rahmadtika, kegiatan kunjungan ini merupakan bagian dari kompetensi dasar yang wajib dikuasai siswa yaitu tentang bagaimana desain rumah potong hewan, rumah potong hewan yang moderen, juga bagaimana prosedur pemeriksaan ante mortem dan post mortem, tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat Islam serta penanganan karkas.
“Kegiatan ini sebelumnya sudah direncanakan 1 bulan yang lalu, hanya saja ada beberapa kendala dengan pengoperasionalan Rumah Potong Unggas (RPU) yang moderen sesuai informasi dari kepala UPT RPH dan RPU Kabupaten Lamongan,” tandasnya.
Kegiatan kunjungan ini, lanjut Rahmadtika sangat mengedukasi karena siswa siswi merasa senang, pembelajaran secara langsung dan sekaligus praktik.
Apresiasi Kepala UPT RPH dan RPU
Kepala UPT RPH RPU Kabupaten Lamongan Nawawi SPtketika dimintai respon terhadap kunjungan siswa, mengatakan bahwa pihak UPT sangat senang dan mengapresiasi anak-anak. “Mereka memiliki tekad dan semangat belajar,” tandasnya.
Nawawi yang juga alumnus SMK Memo yang lulus tahun 1990 berpesan dua hal kepada para siswa, pertama jika anak-anak ingin menjadi orang yang sukses harus mulai dari sekarang belajar yang giat, semangat, disiplin dan penuh tanggung jawab. Kedua, membekali hidup dengan ilmu, iman, dan amal shaleh.
Kesan Siswa
Pandu Dwi Prasetyo, siswa kelas XI Keperawatan Hewan, menyatakan kebanggaannya dan bersyukur, karena masih bisa berkesempatan berkunjung di RPH dan juga RPU Kabupaten Lamongan.
“Setelah mengikuti kunjungan tersebut saya lebih mengerti akan banyak hal, dari nama alat alat yang digunakan untuk pemotongan hingga proses pemotongan dan pengemasan,” ungkap siswa asal kecamatan Tikung ini.
Aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini mengakui bahwa kunjungan yang baru saja dilakukan ini sebagai pengalaman baru yang tidak diperoleh di buku teori.
Secara singkat, M. Rizki Eka, juga mengungkapkan rasa senangnya. “Saya lebih tau pemotongan yang benar dan memenuhi Syariat Islam,” ungkap siswa bertubuh tambun.
“Alhamdulillah saya lebih memahami cara pemeriksaan post mortem (pemeriksaan pada organ hati) dan pengechekan suhu tubuh sapi,” ujar Muhammad Azriel Banua, kelas XI.
Tiga jam siswa menggali ilmu di luar sekolah. Mereka sangat puas. Setelah sesi tanya jawab berakhir, akhirnya pada pukul 03.00, acara usai. Para siswa berpamitan dengan tertib.
Mobil dengan santai mengantar para siswa kembali pulang. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni