Search
Menu
Mode Gelap

3 Pesan Penting Khotib dalam Salat Iduladha 1446 H

3 Pesan Penting Khotib dalam Salat Iduladha 1446 H
pwmu.co -
Suasana Ribuan Jamaah Salat Iduladha memenuhi lapangan Fasum Perumtas 3. (Istimewa/PWMU.CO)
Suasana Ribuan Jamaah Salat Iduladha memenuhi lapangan Fasum Perumtas 3. (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.COPimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Grabagan Tulangan menyelengarakan Salat Iduladha 1446 H/2025 M, bertempat di Lapangan Bunderan Fasilitas umum Perumtas 3 Grabagan Tulangan, Jumat (06/06/2025). Sebagai Khotib dan Imam Salat Iduladha adalah Dr M. Fazlurrahman Hadi Lc MPdI yang mana saat ini menjadi Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Sidoarjo serta menjadi Ketua Divisi ISMUBA Majelis Dikdasmen PWM Jatim.

Sejak pagi, lebih dari seribu warga Kompleks Perumtas 3 Grabagan bersama keluarga mereka memadati lapangan untuk mengikuti ibadah. Tepat pukul 06.00 WIB, Salat Iduladha dimulai dan dilanjutkan dengan khutbah.

Dalam khutbahnya, Dr Fazlurrahman mengangkat tema “Kurban dan Spirit Melahirkan Generasi Terbaik”. Ia membuka dengan mengajak jamaah bersyukur atas nikmat iman dan Islam, serta merenungi perjalanan spiritual dari Ramadhan, Syawal, hingga 10 hari pertama Dzulhijjah. Khotib juga membaca QS Ibrahim ayat 37 yang berisi doa Nabi Ibrahim saat menempatkan keluarganya di dekat Baitullah yang tidak subur, seraya memohon agar mereka tetap menegakkan salat dan diberi rezeki yang cukup.

Meneladani Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Dr M. Fazlurrahman Hadi Lc MPdI, Khotib Salat Iduladha menyampaikan khutbah. (Istimewa/PWMU.CO)
Dr M. Fazlurrahman Hadi Lc MPdI, Khotib Salat Iduladha menyampaikan khutbah. (Istimewa/PWMU.CO)

Khotib mengarisbawahi ada 3 pesan penting ayat diatas , di mana dituntut menteladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Pertama mengajarkan kemandirian bagi anak-anak. Ini bisa dilihat saat Nabi Ibrahim yang melibatkan putranya Nabi Ismail saat membangun dan merawat Kabah. Hal ini bsa dilihat jejaknya saat umroh atau haji yaitu Hijir Nabi Ismail bekas pijakan nabi Ismail saat membangun Kabah.

Kondisi anak-anak sekarang beda jauh. Maka perlu usaha bantuan dengan melibatkan Allah lewat doa-doa yang terbailk buat anak-nak.

“Dengan melibatkan anak disegala aktivitas sama saja mengajari mental anak. Bagaimana mengajarkan tanggung jawab dan banyak sekali manfaatnya saat anak dilibatkan dalam berbagai aktivitas,” terang Khotib yang juga Dosen UMS ini.

Kedua Khotib mengingatkan jangan melupakan jasa orang tua. Apapun capaian posisi saat ini tidak lepas perjuangan orang tua tanpa letih, lelah bekerja demi anaknya agar lebih baik darinya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

“Nabi Ismail merupakan salah satu contoh anak yang berbakti apapun perintah orang tua, saat diperintahkan untuk disembilih tidak menolaknya karena merasa jasa-jada Ayahnya sangat besar,” ujar Khotib.

Ketiga mendidik anak dekat dengan agama dan Allah sang pencipta alam semesta. Point Tarbiah atau pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam meneladani Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim masih menyempatkan diri menjenguk anaknya yakni Nabi Ismail dan istrinya Sarah. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bagaimana agama anak dan istrinya.

“Seperti diketahui Nabi Ibrahim tinggal di Syam (saat ini Palestina) masih menyempatkan bisa hadir datang ke Mekkah tempat tinggal anaknya Nabi Ismail untuk memastikan perkembangan agama anaknya,” terang Khotib

Diakhir khutbah khotib mengajak para jamaah untuk tidak bosan-bosanya ikut berperan mendidik anak-anaknya, berilah contoh yang baik, kenalkan agama sejak dini, ajak Salat tepat waktu dan berjamaah.

Semoga jamaah yang hadir di lapangan ini diberi kemudahan-kemudahan dalam mendidik anak dan dijadikan anak yang sholeh , pungkas dan doa khotib di akhir khutbanya. (*)

Penulis Sumardani Editor Amanat Solikah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments