Setangkai Mawar Merah yang Bikin Haru Pisah Pasrah TK Aisyiyah 40 PPS, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Haira Tami
PWMU.CO – TK Aisyiyah 40 Pondok Permata Suci (PPS) Manyar Gresik Jawa Timur menggelar Pisah Pasrah Angkatan XIX di Gedung Masjid Agung Gresik, Sabtu (17/6/2023).
Ketua Panitia Triwulandari Heppyani Kurniawati SPd mengatakan, Pisah Pasrah Angkatan XIX ini diikuti 98 anak, terdiri dari 19 anak kelompok B1, 20 anak kelompok B2, 19 anak kelompok B3, 20 anak kelompok B4, dan 20 anak kelompok B5
“Pisah Pasrah diawali dengan tampilan Tari Jaripah oleh Lestari Ayu Winata dari kelompok B2 dan nyanyian tunggal oleh Althafandra Fadila Tanjung dari kelompok B3,” katanya.
Kepala TK Aisyiyah 40 PPS Yuli Handayani SPd mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.
“Dua tahun sudah Bapak dan Ibu mengamanahkan ananda kepada kami, saatnya kami serahkan kembali ananda untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Dia berharap semoga kelak menjadi anak-anak yang shalih-shalihah, bermanfaat bagi agama, bangsa, dan Negara.
Dipandu oleh master of ceremony (MC) Zam Zam Fatoni wisudawan-wisudawati mempersembahkan gerak lagu Guruku Tersayang. Dipimpin oleh Hasna Salsabila Prasetyo dari kelompok B4, meraka serentak mengikuti dengan penuh penghayatan.
“Meskipun saat berlatih anak-anak banyak yang kurang fokus, namun anak anak terlihat sangat menjiwai dan menghayati ketika di atas panggung,” kata pelatih gerak dan lagu Ayu Mira ST.
Suasana Haru
Suasana semakin haru saat Balqis Ratu Wajeeha dari kelompok B3 dan Muhammad Khalid Abdurrahman dari kelompok B1 membawakan puisi berjudul Guruku.
Suasana kembali berubah menjadi haru biru saat momen wisudawan-wisudawati memberi setangkai bunga mawar merah untuk sang bunda. Hampir semua wali murid meneteskan air mata sambil memeluk anaknya masing-masing.
Tak hanya wali murid, beberapa wisudawan cilik pun meneteskan air mata. “Aku sedih, terharu karena Mama,” ungkap Berlian Zivana Anggara sambil meneteskan air mata.
Wali murid tidak mengira akan mendapat kejutan setangkai mawar merah sebagai tanda cinta dan terima kasih anak kepada orang tuanya. Beberapa saat ruangan menjadi hening, wali murid kelompok A ikut menangis terharu menyaksikan momen tersebut. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.