Wisudawan Spemdalas: Ini Bukan Akhir tapi Awal Meraih Mimpi Besar, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ain Nurwindasari
PWMU.CO – Siswi kelas IX ICP Istanbul Karina Attandini dengan haru mengenang tiga tahun belajar di hadapan 205 wisudawan dan undangan, di Aston Gresik Hotel Jalan Sumatra 1-5 Gresik Kota Baru (GKB) Kebomas Gresik, Ahad (18/6/2023).
Dalam acara Wisuda Angkatan Ke-20 SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik bertema be Succes with Your Passion, Karina mengawali pidatonya dengan mengungkapkan rasa syukur.
“Terima kasih telah berkesempatan belajar di Spemdalas. Hari itu, 18 Juni 2023 memang menjadi hari yang bersejarah bagi kami karena secara resmi dinyatakan telah menyelesaikan studi di jenjang sekolah menengah pertama (SMP),” katanya.
Kami sadar pencapaian kami sampai di titik ini tidak akan mudah tercapai tanpa dukungan dari kedua orang tua serta ustadz-ustadzah kami. Akan tetapi, hari ini bukanlah akhir melainkan awal untuk meraih mimpi-mimpi besar kami.
Dia mengungkapkan selama belajar di Spemdalas melalui fase kesedihan dan juga kebahagiaan. Kami mengingat dengan jelas rasa gugup saat Forum Ta’aruf Siswa (Fortasi)
“Rintangan yang dihadapi bersama saat menginjak kelas VIII dan juga tantangan masa kelas IX dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai ujian,” katanya.
Di sekolah ini mimpi dan harapan kami mulai terbayang dan akan selalu terukir di dalam hati sanubari. Dari semua cerita indah di sini disertai kebersamaan dan kekompakan akan menjadi kenangan tersendiri di masa depan yang akan dirindukan suatu hari nanti.
Dampak Pandemi
Karina juga mengenang menjadi lulusan yang sempat merasakan dampak pandemi Covid -19. Mulai kelas VII-VIII harus menjalani pembelajaran secara daring.
“Kami terpaksa harus mengurung diri di rumah dikarenakan menyebarnya wabah yang sedang naik-naiknya,” ungkapnya diikuti tepuk tangan wisudawan wisudawati.
Tentunya pembelajaran daring adalah hal yang baru bagi kami. Namun, kami tentunya tidak menganggap perubahan ini sebagai hambatan, melainkan sebagai tantangan untuk menjadi lebih maju dalam menggapai cita-cita sebagai juara.
Karina lantas mengingatkan teman-temannya agar tidak melupakan pembelajaran yang telah diterima selama di Spemdalas, mengingat sebentar lagi akan memasuki jenjang pendidikan berikutnya yaitu SMA.
“Di manapun kalian berada dan bersekolah nantinya, jangan sampai lupa tentang nilai-nilai penting yang telah kita pelajari. Akhlak, Kejujuran, integritas, kerja keras, dan semangat pantang menyerah. Saya yakin nilai-nilai ini akan membawa kita menuju kesuksesan di masa depan,” ucapnya mantap.
Di sela pidatonya, Karina menyelipkan quotes: If you can imagine it, you can achieve it (jika Anda bisa membayangkannya, Anda bisa mencapainya)
“Namun tiada pula mimpi tersebut dapat terwujud tanpa disertainya ikhtiar dan kerja keras, because the distance between dreams and reality is called action (karena jarak antara mimpi dan kenyataan dinamakan tindakan),” ucapnya.
Dia berharap silaturrahmi yang telah terjalin di Spemdalas akan tetap utuh dan juga dapat menjaga nama baik alumni serta mengharumkan nama Spemdalas.
“Terus mengembangkan diri untuk tetap berprestasi, mencerdaskan bangsa, dan menjunjung nilai kejujuran dan kebersamaan,” ungkapnya.
Fase Remaja
Karina pun mengungkapkan rasa terima kasih dan permohonan maaf untuk orangtua. “Untuk ayah dan bunda, kami memohon maaf sebesar besarnya jika selama ini kami banyak melakukan khilaf atau kesalahan yang mungkin banyak membuat ayah dan bunda resah,” ucapnya terisak.
Terima kasih kami haturkan karena ayah dan bunda yang selalu bersama kami dalam lantunan doa-doa yang dipanjatkan kepada kami. Setia mendampingi kami berproses dan bertumbuh di fase-fase remaja kami yang penuh dinamika ini.
Kepada guru Spemdalas, dia menyampaikan terima kasih tak terkira atas bimbingan selama ini. “Guru Spemdalas sudah kami anggap sebagai orang tua kami di sekolah,” ucapnya.
Terima kasih dan rasa hormat yang terdalam dari kami karena selama tiga tahun ini tanpa lelah mengajari kami banyak hal dan selalu sabar dan peduli terhadap kami. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.