PWMU.CO – Tiga peneliti muda raih Maarif Fellowship (MAF). Mereka menyisihkan 40 pendaftar lainnya. Ketiga orang tersebut adalah Aan Arizandy datiu UIN Raden Intan Lampung; Alfia Nur Aulia dari Universitas Muhammadiyah Malang; dan Ichsanul Rizal Husen dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Ketiga peneliti itu menyampaikan hasil risetnya dalam acara Peluncuran dan Diskusi Buku Maarif Fellowship (MAF) berjudul Muhammadiyah dan Penguatan Semangat Keindonesiaan: Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan.
Acara ini diselenggarakan Maarif Institute bekerja sama dengan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA), di UHAMKA, Selasa (20/6/2023).
Aan Arizandy yang meneliti Dinamika Gerakan Keagamaan Perempuan Nasyiatul Aisyiyah di Era Kontemporer secara kritis memotret berbagai aktivisme Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Wilayah Lampung.
Dia menemukan bahwa NA, sebagai organisasi perempuan muda Muslim, mampu memadukan antara diskursus feminisme di satu sisi dengan spirit ajaran Islam di sisi lain. Hal itu terefleksi dari penggunaan pendekatan dan perspektif baru dalam program pemberdayaan dan amal usahanya.
Alfia Nur Aulia, yang meneliti Jihad Muhammadiyah–Aisyiyah Melawan Kekerasan Seksual menunjukkan bahwa dalam menghadapi isu-isu dan fenomena kekerasan seksual, terdapat beberapa formulasi hasil temuan.
Di antaranya, Muhammadiyah-Aisyiyah dan ortom-ortomnya proaktif dalam merespon isu-isu kekerasan seksual. Khususnya lembaga-lembaga yang secara langsung berkaitan dengan isu tersebut, seperti Majelis Hukum dan HAM ‘Asiyiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkomitmen untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan seksual terutama di lingkungan Muhammadiyah.
Sementara, Ichsanul Rizal, melakukan riset tentang Peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah dalam Pemberdayaan Petani di Kalurahan Sumbersari, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman.
Riset ini memotret peran Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPM-PDM) Sleman dalam melakukan pendampingan kepada kelompok tani dengan menyelenggarakan kegiatan kunjungan lapangan sebagai percontohan dalam mengelola kebun buah.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Abd. Rohim Ghazali mengatakan buku Maarif Fellowship menyajikan berbagai tulisan hasil riset para peneliti muda yang tergabung dalam program Maarif Fellowship (MAF) 2021-2022, tentang isu-isu pendidikan, pendampingan hukum, kesejahteraan sosial, pemberdayaan ekonomi, ketidakadilan gender, kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, kemiskinan, serta berbagai permasalahan sosial lainnya, termasuk pandangan keagamaan yang bias gender. (*)
Penulis Moh. Shofan Editor Mohammad Nurfatoni