6 Syariat tentang Bacaan Al-Qur’an setelah Al-Fatihah; Format Baru Fatwa-Fatwa Tarjih: Tanya Jawab Agama oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA; Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim dan Direktur Turats Nabawi, Pusat Studi Hadits.
PWMU.CO – Ada enam hal yang berkaitan bacaan al-Quran setelah al-Fathah dalam shalat. Berikut penjelesannya:
1. Tambahan Bacaan Al-Qur’an
Setelah selesai membaca surat al-Fatihah, untuk rakaat pertama dan kedua disyariatkan menambah dengan bacaan surat al-Qur’an yang lain.
Hadits Abu Qatadah ra:
وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: (كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ مِنْ صَلَاةِ الظُّهْرِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ, يُطَوِّلُ فِي الْأُولَى وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ) (وَيُسْمِعُنَا الْآيَةَ أَحْيَانًا) (وَيَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُخْرَيَيْنِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ) (وَهَكَذَا فِي صَلَاةِ الْعَصْرِ) (وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مِنْ صَلَاةِ الصُّبْحِ, وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ)
Abu Qatadah ra. berkata: (Rasulullah saw sewaktu shalat Dzuhur pada dua rakaat pertama membaca surat al-Fatihah dan dua surat lain. Nabi memperpanjang pada rakaat pertama dan memperpendek pada rakaat kedua) (kadang Nabi saw. memperdengarkan bacaannya) (pada dua rakaat yang terakhir Nabi hanya membaca surat al-Fatihah) (Sedemikian pula ketika Nabi shalat Ashar) (Dan Nabi saw. memperpanjang bacaan pada rakaat pertama sewaktu shalat Subuh dan memperpendek pada rakaat yang kedua).
(HR Bukhari: 725, 728, 743; Muslim: 451; Abu Dawud: 798; Nasai: 975, 977, 978; Ibnu Majah: 819, 829; Ahmad: 22616, 22670)
Hadits Ubadah bin Shamit
وَعَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَصَاعِدًا
Dinarasikan Ubadah bin Shamit ra, Rasulullah saw bersabda: Tidak ada shalat kecuali dengan membaca surat al-Fatihah dan surat lainnya.
HR Bukhari: 723; Muslim: 394; Abu Dawud: 822; Tirmidzi: 247; Nasai: 911; Ahmad: 22801.
2. Satu Surat untuk Satu Rakaat
Biasanya Nabi saw mengkhatamkan satu surat lengkap untuk satu rakaat shalatnya.
Hadits Abu Hurairah
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَرَأَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ: {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. pada dua rakaat sebelum Subuh membaca surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas.
HR Muslim: 726; Abu Dawud: 1256; Nasai: 945; Ibnu Majah: 1148.
Hadits Abdullah bin Mas’ud
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: مَا أُحْصِي مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ, وَفِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ بِـ {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}
Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: Tidak terhitung aku mendengar Rasulullah saw. setelah Maghrib dan sebelum Subuh pada dua rakaatnya membaca surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas.
(HR Tirmidzi: 431; Ibnu Majah: 1166; Thabrani dalam Ausath: 5767; Abu Ya’la dallam Musnad: 5049)
Hadits Seorang Sahabat
وَعَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لِكُلِّ سُورَةٍ رَكْعَةٌ
Dinarasikan seorang sahabat, Rasulullah saw. bersabda: Satu surat untuk satu rakaat.
(HR Thahawi dalam Syarah Maani Atsar: 2029; Ibnu Nashar dalam Qiyam Lain: 61)
Hadits Aisyah
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُول اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: نِعْمَ السُّورَتَانِ هُمَا تُقْرَآنِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ: {قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ}, وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}
Dinarasikan Aisyah ra., Rasulullah saw. bersabda: Indahnya dua surat sekiranya dibaca pada dua rakaat sebelum Fajar. Yaitu surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas.
(HR Ibnu Hibban: 2461; Ibnu Majah: 1150; Ahmad: 26064)
Hadits Nabi saw. yang menerangkan masalah ini cukup banyak, di antaranya Nabi saw. melaksanakan shalat hari raya dengan membaca surat al-Ghasiyah untuk rakaat pertama dan surat al-A’la untuk rakaat yang kedua.
Pada shalat sunnah tawaf Nabi saw. membaca surat al-Kafirun untuk rakaat yang pertama dan surat al-Ikhlas untuk rakaat yang kedua.
Dalam shalat witir yang tiga raka’at, Nabi saw. membaca surat al-A’la untuk raka’at yang pertama, surat al-Kafirun untuk raka’at yang kedua dan surat al-Ikhlas untuk raka’at yang ketiga.
Begitulah dalam pelaksanaan shalat-shalat lainnya. Sehingga hikmah Ilahi kadang satu surat itu jumlah ayatnya cukup panjang, kadang sedang dan kadang sangat singkat. Maka kita diperkenankan untuk memilih batas berapa ayat yang dapat mengantarkan kekhusu’an dalam shalat, setiap manusia memiliki takaran yang berbeda-beda.
Baca sambungan di halaman 2: Satu Surat untuk Dua Raka’at