Rihlah Tarbawiyah Ponpes Al Ishlah ke Madura. Liputan Gondo Waloyo, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur mengadakan kegiatan rihlah tarbawiah (studi banding) ke Pondok Pesantren Al Amin Perinduan Sumenep Madura, Selasa (20/6/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 291 santri dan 72 guru. Dalam perjalanannya, rombongan melaksanakan shalat Subuh di Masjid Ta’miriyah Surabaya. Masjid ini berada di seberang gedung DPRD Jawa Timur.
Perjalanan sempat terhambat karena macet di Pasar Polagan Galis Pamekasan. Setelah lepas dari macet, rombongan langsung ke lokasi tujuan yakni Ponpes Al Amin Perinduan. Kedatangan rombongan Al Ishlah disambut dengan penuh keakraban dan kekeluargaan.
Salah satu penghormatan yang dilakukan oleh Ponpes Al Amin terhadap rombongan Ponpes Al Ishlah adalah, mereka menyediakan tempat transit dan makan selama kunjungan.
Dalam kegiatan ini, nampak Guru Al Ishlah Ahmad Fadlolin reuni kecil dengan beberapa ustadz di PP Al Amin. Karena sebelum Fadlolin mengajar di Al Ishlah, dia terlebih dulu mengabdi di PP Al Amin Perinduan selama 5 tahun selepas lulus dari KMI Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
Menjelang dhuhur dilakukan pertemuan antara pimpinan Ponpes Al Amin dan Ponpes Al Ishlah. Rombongan dari Ponpes Al Ishlah dikomando Ketua Yayasan Al Ishlah, H Ahmad Tohir. Dia didampingi ustadz-ustadzah lain yakni H Abdul Kholiq Saifuddin SPd, Gondo Waloyo MA, Dra Hj Ariningsun, Hj Frety Fatmawati SE dan Umi Marwati SAg. Mereka disambut oleh Wakil Ketua Yayasan Ponpes Al Amin H Fahmi Yunus MUd.
Gunakan Sidik Jari untuk Transaksi
Fahmi Yunus menyampaikan, di Ponpes Al Amin ini, untuk urusan keuangan siswa, semua menggunakan sidik jari sebagai alat transaksi, contohnya adalah ketika siswa jajan di kantin atau koperasi. Adapun pembayarannya dengan memotong saldo tabungan dari siswa.
“Cara ini adalah cara yang sementara menurut kami terbaik, untuk mengontrol aktifitas keuangan santri dari ketidak-amanahan dan penyalahgunaan uang dari orang tua,” terang pria yang asli Sumenep ini.
Poses diskusi atau sharing sempat dihentikan sejenak ketika adzan dhuhur dikumandangkan. Usai jeda, diskusi dilanjutkan dengan penyampaian bahwa Ponpes Al Amin mempunyai usaha pengelolaan sampah. Hal ini sebagai upaya menjaga kebersihan juga mengambil potensi bisnis dari sampah.
Ketua Yayasan Al Ishlah, H Ahmad Tohir mengaku sangat tertarik akan keindahan bangunan di Ponpes Al Amin Perinduan ini.
“Tempat pertemuannya yang indah dan fasilitas untuk tamu patut kita tiru, karena nyaman dan bagus,” kata Tohir kepada para asatidz saat mau kembali ke bus.
Acara diakhiri dengan kunjungan Pimpinan Ponpes Al Ishlah Sendangagung ke tempat pengolahan sampah pondok.
“Ini perlu kita contoh, selain bersih juga ada nilai rupiah yang bisa ambil,” tutur Umi Marwati, salah satu rombongan Pimpinan Ponpes Al Ishlah. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni