Pendidikan Karakter Tidak Bisa Instan, Butuh Proses. Liputan Erna Hamidah, Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Pendidikan karakter tidak bisa instan, tapi butuh waktu dan proses yang lama. Hal itu disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) Gresik Jawa Timur, Luthfi Arif MPd pada Wisuda Ke-53 SD Muri, Kamis (15/06/2023).
Dia menuturkan, bahwa pendidikan karakter tidak bisa dipetik langsung dan secara singkat diraih, tapi diperlukan proses yang lama.
“Maka kontrol kepada anak-anak harus dijalankan, salah satunya adalah HP. Belajar dengan teknologi saat ini memang salah satu kebutuhan, tapi harus bisa menggunakan dengan baik. Sholat, mengaji tetap dikerjakan setiap hari, dan karakter harus dijaga,” pesannya.
Kepala UPTD Kecamatan Kebomas, Supriono Imam Sampurna SPd MPd berpesan kepada orang tua atau wali siswa, bahwa tongkat estafet anak-anak sudah dipegang oleh orang tua semua, maka tinggal meneruskan untuk membimbing di rumah.
“Orang tua harus selalu membimbing anak-anak di rumah, melanjutkan apa yang sudah diperoleh di SD Muri. Karena peran orang tua, guru dan masyarakat haru selaras. Didiklah anak-anak kita sesuai dengan zamannya,” tandas Supriono.
Dia juga bepesan kepada semua siswa yang diwisuda agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, “Kejarlah cita-citamu setinggi langit,” tegasnya.
Jangan Tinggalkan Generasi Lemah
Sementara itu, sambutan perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebomas disampaikan oleh Budi Masruri SH SAg.
Dia berpesan kepada siswa kelas VI dan semua hadirin yang ada di Aula SD Muri agar senantiasa takut kepada Allah SWT jika meninggalkan generasi yang lemah.
“Jangan sampai kita semua meninggalkan generasi yang lemah. Lemah agama, lemah ilmu dan tidak punya ketrampilan,” ungkapnya.
Maka dia berharap agar sekolah dan orang tua senantiasa membekali anak-anak dengan agama dan aqidah yang kuat.
“Tuntutlah ilmu tiada batas, agar kelak menjadi generasi penerus agama, nusa dan bangsa,” tandasnya.
Dia pun mengagumi keunggulan dan peran SD Muri dalam mendidik siswa-siswinya. Hal itu dibuktikan saat siswa Kelas VI SD Muri melantunkan al-Quran, penonton terkagum karena semua siswa mampu menghafal dengan baik, utamanya juz 30 dan surat pilihan.
“Generasi sekarang harus dikontrol. Tidak dibiarkan terus dengan HPnya. Sebenarnya mudah mengontrol ukuran keimanan anak-anak. Jika waktu subuh, bangun sholat. Itu salah satu generasi yang nantinya menjadi kebanggaan orang tua di masa depan,” tegasnya.
Target Kelulusan SD Muri
Wakil kepala sekolah bagian kurikulum, Riza Agustina WS SPdI menuturkan, SD Muri memang mempunyai target kelulusan, bahwa siswa harus bisa tahfidz Juz 30 dan minimal 1 surat ar-Rahman.
“Tapi Alhamdulillah banyak siswa yang melebihi target tersebut,” tuturnya.
Selain itu, dia menambahkan, target utama kelulusan adalah siswa mampu melantunkan bacaan sholat mulai takbir sampai salam, serta gerakan sholat yang benar.
Ketua Pelaksana Wisuda, Dra Saidah Yuliana Wahyuni S Pd menuturkan, Wisuda kali ini mengangkat tema berkarakter dan berkemajuan.
“Tema tersebut diangkat karena sekolah ingin mengimplementasikan pendidikan karakter, di antaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, dan demokrasi,” ucapnya.
Dia menuturkan, wisuda tahun ini dilaksanakan di aula SD Muri, sebagai Upaya memanfaatkan gedung sendiri.
“Ini juga salah satu Upaya memberikan kemudahan bagi siswa dan wali siswa. Konsep wisuda yang sederhana namun hikmad,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni